Siaga Jelang Api Membara

Liputan Khusus | Minggu, 10 April 2022 - 09:53 WIB

Siaga Jelang Api Membara
Siaga Jelang Api Membara (ISTIMEWA)

Danrem memastikan mengerahkan seluruh tenaga guna mengantisipasi terjadinya karhutla. Mulai dari Kodim hingga Batalyon yang ada di Bumi Lancang Kuning. Meski karhutla ini leading sector-nya adalah BNPB yang ada di provinsi, pihaknya akan mendukung 100 persen agar persoalan ini bisa diatasi dengan mengerahkan semua kemampuan. "Saya minta kepada prajurit pantang pulang sebelum api padam," tegas Danrem.

Terpisah, Kepala Penerangan Korem 031/WB Mayor Inf Syukri menambahkan, penanganan karhutla oleh jajaran TNI dan Polri dibantu Manggala Agni telah terlihat di berbagai titik karhutla. Bahkan prajurit yang bertugas sampai tidak mengenal waktu, karena harus berjibaku memadamkan api.


"Sebagai contoh anggota Kodim Dumai. Pagi berangkat kerja pulang malam hari. Begitulah terus dialami seluruh Babinsa Kodim 0320/Dumai sampai api padam," sebutnya.

Dikatakan dia, sekalipun beberapa pekan lalu titik api tidak ada di Kota Dumai, namun para Babinsa Koramil 01/Dumai tetap melakukan pendinginan bekas lahan yang terbakar.

Pada 6 April 2022, pihaknya mendapat laporan harian, salah satu Babinsa Koramil 01/Dumai Pelda Wawan, Babinsa Kelurahan Tanjung Palas bersama rekan-rekan Babinsa Koramil 01/Dumai, Bhabinkamtibmas, MPA, BPBD dan bersama masyarakat melakukan aksi pendinginan di lokasi bekas terbakar di Jalan Tanjung Datuk Madam, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

Saat itu, sambung dia, walaupun api sudah padam, namun masih tinggal asap. Petugas di lapangan sama sekali tidak meninggalkan lokasi. Karena areal terbakar kultur tanah rawa apalagi sudah dekat rumah warga, kegiatan penyiraman dan pendinginan akan dilanjutkan secara terus-menerus agar sisa bara api yang tidak kelihatan di dalam gambut tidak melebar sehingga benar-benar padam.

"Hal ini sesuai dengan perintah langsung Bapak Danrem, agar personel di lokasi memastikan api sampai benar-benar padam. Ini merupakan bentuk pengabdian TNI kepada negara agar masyarakat tidak terganggu akibat karhutla," tambahnya.

Tanpa Pandang Waktu
Memasuki bulan keempat di tahun 2022, 168,66 hektare lahan telah hangus terbakar. Ancaman kebakaran hutan dan lahan pun masih mengintai di bulan berikutnya. Terlebih sebentar lagi fase puncak kemarau akan tiba. Tepatnya Juni hingga Oktober mendatang. Menghadapi ancaman itu, Manggala Agni telah melakukan upaya penanggulangan kebakaran. Upaya ini dimulai dari upaya pencegahan atau antisipasi.

Dikatakan Koordinator Wilayah (Korwil) Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra SHut MSi, pada dasarnya pengendalian kebakaran dilakukan tanpa pandang waktu dan cuaca. Walaupun dalam satu tahun ada fase kemarau dan hujan, upaya pencegahan tetap dilakukan secara berkesinambungan. Dari Januari sampai Desember. Begitu seterusnya.

"Sebab ancaman kebakaran tak pandang waktu,’’ ujarnya saat ditemui di markasnya.

Prediksi cuaca, katanya tak menjamin kondisi aman atau pun tidak. Terlebih di lokasi yang rawan terbakar. Meskipun tahun 2022 ini diprediksi kemarau basah, namun tak menjamin kebakaran tak terjadi.

‘’Tak ada yang jamin kalau musim hujan cenderung aman. Karena kondisi gambut juga sudah rusak,’’ jelasnya.

Terbukti, meski beberapa waktu terakhir hujan sempat mengguyur wilayah Riau, namun karhutla tetap terjadi di beberapa titik. Seperti wilayah pesisir dan Rokan Hulu. Manggala Agni juga menemukan kecenderungan pembukaan lahan di wilayah tersebut.

‘’Di beberapa tempat sudah kami temukan. Masyarakat sudah mulai menyiang lahannya. Menebang kawasan hutan sekunder dan semak belukar. Jangan sampai ini jadi bom waktu. Kita khawatir di puncak kemarau, ini  jadi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran,’’ terangnya.

Pembukaan Lahan Sawit
Hal itu terjadi, sebab menurutnya ada kecenderungan masyarakat yang mungkin tak memiliki modal kuat, menggunakan api untuk membuka lahan. Selain itu, ada fenomena baru terkait sawit di tahun 2022 ini.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook