BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah di Provinsi Riau termasuk di wilayah Kabupaten Kampar akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di berbagai daerah.
Terkait kabut asap ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kampar Riadel Fitrah mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mencegah dampak pencemaran udara yang disebabkan kabut asap terutama bagi yang berisiko tinggi.
‘Kepada seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruangan terutama bagi anak -anak dan lansia. Kalau beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker,” ujar Riadel Kamis (19/10).
Riadel menambahkan, penderita ISPA di Kabupaten Kampar per Oktober 2023 ini meningkat disebabkan oleh kabut asap yang semakin memburuk. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan per bulan Oktober 2023, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2023, tercatat ada 138 penderita ISPA di Kabupaten Kampar.
“Saat ini kondisi kabut asap di Kabupaten Kampar memang masih belum dalam kondisi berbahaya, atau kita sebutkan masih sedang, namun untuk mencegah dampak gangguan kesehatan khususnya pernafasan, kita mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengurangi aktivitas di luar rumah,” ungkap Riadel.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar Yuricho Efril menjelaskan, indeks standar pencemaran di Kampar terkini berstatus tidak sehat dengan nilai ISPU 152.
“Barusan saya mengeceknya kondisi ISPU di angka 152 alias tidak sehat, terkait hal ini kita akan melaporkan dulu ke pimpinan untuk diambil langkah selanjutnya,” kata Yuricho.
Yuricho menambahkan , sesuai Permen LHK Nomor 14/2020 kondisi udara tidak sehat adalah tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan.(kom)
