Lewat percakapan di WhatsApp, kepada Sutikno, Agus semasa proses seleksi pimpinan KPK sempat pula mengisahkan kekhawatirannya kalau kelak benar terpilih. Bukan pada tantangan pemberantasan korupsi. Tapi, lebih pada bakal dibatasinya komunikasinya dengan orang-orang terdekat.
Tapi, Sutikno membesarkan hatinya. “Saya katakan, itu adalah tugas negara yang harus dilaksanakan,” ungkap dia sembari menunjukkan percakapannya dengan Agus di WhatsApp.
Dukungan itu kembali disampaikan Sutikno kala Agus menengok kandang sapinya di Plongkrongan, Magetan, pada September lalu. “Kami ngobrol tiga jam ketika itu,” katanya.
Putra pasangan Imam Dasuki (almarhum) dan Suminah (almarhumah) itu terlahir dari keluarga sangat sederhana. Anak kedua di antara dua bersaudara (kakak perempuannya juga telah meninggal) tersebut pernah bekerja sebagai penjahit. Itu dijalaninya ketika tamat SMA. Itu dilakukan untuk mencari biaya agar bisa melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Kemudian, setelah uangnya cukup, Agus berangkat ke Surabaya untuk berkuliah.