Kemarin (18/12), di dua rumah itu tak tampak ada karangan bunga berisi ucapan selamat atas terpilihnya pria yang terakhir menjabat kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut. Juga, tak ada selamatan atau kunjungan pejabat setempat. Suasana di dua rumah itu bahkan termasuk sepi.
Padahal, posisi baru yang akan didudukinya adalah jabatan di lembaga hukum yang menjadi gantungan harapan publik. Lembaga yang bisa membuat banyak orang rela turun ke jalan untuk membela tiap kali hendak dilemahkan.
Barangkali, kesederhanaan yang tertangkap di dua rumah Magetan itu tak lepas dari keseharian Agus. Baik di rumah Jalan Semeru maupun di Jalan Biliton, Agus memang dikenal oleh para kerabat dan tetangga sebagai sosok yang sederhana dan berjiwa sosial tinggi. “Dia sangat ramah dan dermawan kepada semua orang,” kata Hartono, tetangga di seberang rumah mertua Agus di Jalan Semeru.
Gemi, tetangga lainnya yang biasa membantu merawat mertua Agus, menuturkan, alumnus teknik sipil ITS Surabaya itu terakhir pulang kampung sekitar dua bulan lalu. Seperti biasa, saat pulang, Agus selalu minta dibuatkan soto ayam kampung kesukaannya.