Menurut Alvi Puspita, selama ini pembicaraan pada karya, pada apa yang ditulis oleh para penulis perempuan tak betul-betul disentuh. Misalnya tentang cara pandangnya, kegelisahannya, gagasan, kreativitas, dll. RIAUPOS.CO - BERSAMA Murpasaulian, . . .
Sudah sejak lama para sastrawan perempuan Riau berkarya. Banyak dari mereka yang mengembuskan aroma feminisme dan keresahan sosial. RIAUPOS.CO - FESTIVAL Sastra Melayu Riau (FSMR) telah berakhir saat acara penutupan pada . . .
Dunia puisi Melayu sangat lekat pada dua nama, yakni Raja Ali Haji dan Sutardji Calzoum Bachri. Keduanya menjadi wakil dari puisi tradisional dan modern Indonesia. RIAUPOS.CO - DENGAN tema besar “Wahai . . .
Meski berjalan lambat, dunia sastra Riau tetap memiliki nyala dan denyut. Harus terus ada yang bergerak dan menggerakkan agar tidak mati suri. RIAUPOS.CO - DUA sastrawan yang juga akademisi di Riau, . . .
Banyak media arus utama yang menutup halaman sastranya dan mudahnya mengunggah di media sosial membuat kualitas karya sastra menjadi menurun. Termasuk di Riau. RIAUPOS.CO - SEBUAH pertanyaan menggeletik sekaligus ironi muncul: . . .
Sastrawan Raudal Tanjung Banua yang dikenal sebagai penulis prosa perjalanan, datang ke Riau untuk dua acara yang diselenggarakan di Pekanbaru. Dia bercerita pengalamannya ketika singgah di banyak tempat dan ditulisnya . . .
Dulu, banyak penulis atau sastarawan lahir di kabupaten/kota di Riau. Tetapi kini, hanya satu-dua yang muncul. Perlu gerakan membangkitkan sastra di Riau. RIAUPOS.CO - PERKEMBANGAN sastra di kabupaten/kota (daerah) di Riau . . .
Banyak nama baru muncul sebagai pemenang dalam Laman Cipta Sastra DKR 2022. Diharapkan sastra Riau terus bergairah di masa depan. RIAUPOS.CO - SEJAK dulu, Riau selalu melahirkan banyak sastrawan. Mereka tunak . . .
Di panggung sastra Indonesia, Riau memiliki sejarah panjang yang tak bisa dinafikan. Sastrawan dan karya sastra Riau terus lahir. Juga terus tumbuh dan berpengaruh. (RIAUPOS.CO) - UNIA sastra Riau terus menggeliat . . .
PUISI dapat terlahir atas sinkronisasi antara diri, alam, dan ruang imajinasi yang seakan membantu merancang ide dan gagasan, sehingga membentuk dunia baru yang dinamakan sastra (puisi). Bachelard menyebutkan imajinasi puitis . . .
“KALAU tidak dipecahkan ruyung, mana kan dapat sagunya” peribahasa Melayu ini terpampang di dinding, pada sebuah bingkai besar bersama beberapa peribahasa lainnya. Bingkai peribahasa itu tidak terpajang di sebuah sekolah, . . .
Sebuah karya sastra lahir dari hulu, dan menemukan muaranya sendiri. Kotau, buku puisi karya Kunni Masrohanti, dinilai sebagai jalan bagi sang penulis untuk menemukan jalan pulang ke asal atau hulu. (RIAUPOS.CO) . . .
PT. Riau Multimedia Corporindo
