Pemandangan itu biasa saja. Namun tidak saat kualitas udara pada level berbahaya. Di mana makhluk hidup dituntut menggunakan masker apabila ada kepentingan keluar rumah. Saat di mana udara tak elok bagi anak-anak, ibu hamil dan orang tua.
Namun tidak di desa yang Riau Pos datangi. Masker tak ada yang mengenakan. “Yah, masyarakat tetap saja beraktivitas. Mau bagaimana lagi, tak keluar, tak berkebun. Tak makan kami?” kata warga Desa Sri Indrapura Ucu Sukarto.
Diceritakannya, setiap kabut asap menyerang kampungnya. Memang masyarakat tidak terlalu peduli. Juga tidak tau kapan berbahaya, dan kapan baik-baik saja. Namun yang Ia ketahui pasti, bahwasanya ketika asap seperti sekarang.
Memang saat berkendara di atas 10 menitan, ia merasakan sesak di dada. “Ke kecamatan (kantor camat, red) saja, dari sini itu terasa pandangan kabur dan dada sesak. Memang ada rasa tak enak,” ulasnya.
Ucu merupakan ayah Neng. Seorang Balita sehat yang masih suka bermain ke sana kemari. Malam terlalu cepat bagi warga di kampung. Ya, sebab pukul 21:00 WIB orang-orang sudah istirahat. Tak banyak lagi di luar karena memang tak ada hiburan yang dituju, tak seperti di pusat kota.
Pagi menjelang, akhir pekan ini memang tak ada beda dengan sebelum-sebelumnya. Neng tetap mandi pagi. Sarapan dan kemudian berlarian keluar. Ia membawa balon. Melempar-lemparkan ke atas. “Yey, balon Neng sampai awan,” celetuknya lugu.
Neng tetap tak pakai masker. Begitu juga kedua orang tuanya. Neneknya juga asyik saja duduk menemani sang cucu bermain di pekarangan rumah. Menurut Ucu Sukarto, memang masyarakat tidak tahu menahu perihal udara berbahaya atau tidak. “Jangankan masker, info soal asap ini saja tak sampai ke kami bagaimana kondisinya. Kami tak tahu apa-apa, jadi kalau mati, ya matilah,” kecewa Ucu.
Sabtu pagi sedang asik berbincang dengan tuan rumah, Riau Pos menyerap banyak kisah pilu dari masyarakat disana. Bukan saja soal kabut asap pekat akibat karhutla yang dirasakan masyarakat terakhir pada 2014/2015 silam. Juga soal adanya warga yang meninggal saat memadamkan api.