TEATER

Hang Jebat Mendurhaka

Olahraga | Minggu, 06 Maret 2016 - 00:05 WIB

Hang Jebat Mendurhaka

Sedangkan bagi Budayawan Taufik Ikram Jamil yang juga malam itu tampil membacakan esaynya berjudul Tunas Tenas mengatakan cerita dan naskah lakon Hang Tuah dan Hang Jebat sangat menarik dalam konteks hari ini. Hagn Tuah itu sebenarnya bertuan kepada negara bukan kepada sultan hanya saja ketika itu, negara sangat kacau. Hari ini kata TIJ sapaan akrab penyair asal Riau itu, Indonesia dengan kondisi politik sangat kacau, sama halnya dalam cerita Hang Jebat Mendurhaka sehingga Hang Jebat melakukan hal yang melawan disebabkan tersilap membaca keadaan.

“Nah, dalam konteks itulah, naskah ini sangat sesuai dipentaskan disamping terhimpun dalam pelaksanaan Haul Tenas Effendy, juga sebagai perenungan kita, jangan-jangan ada banyak dari kita yang hari ini selalu tersalah dalam membaca keadaan negeri yang kiat karut marut ini," ujar Taufik Ikram Jamil.

Baca Juga :Akses Lapangan Hang Jebat Ditutup Pagar

Sebelumnya, pentas seni mengenang Tenas Effendy dibuka dengan pembacaan puisi almarhum oleh adik kandungnya, Tengkku Ubaidillah. Dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh dua orang pemenang lomba baca puisi Tenas Effendy yang diselenggarakan di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Riau di hari yang sama. Lalu kemudian, curahan hati dan kesan dari cucu almarhum juga menghiasi malam itu sehingga dapat dirasakan dan terbukti keikhlasan, ketunakan, kerelaan seroang Tenas Effendy semasa hidupnya yang konsekwen dalam seni budaya, adat tradisi Melayu. (fed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook