Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan sebab tidak membutuhkan air setidak sedikit berkebun dengan cara konvensional. Ini sebab hidroponik tak memerlukan penyiraman sama sekali. Selain itu pengendalian hama dan penyakit lebih mudah serta dapat mengeliminir pencemaran zat kimia ke tanah.
Lebih jauh kunggulan lainnya adalah erosi tanah juga tak menjadi persoalan sebab hidroponik hanya memakai media air. Sementara untuk kandungan nutrisi yang diperlukan dapat diperoleh dalam cairan alias bubuk yang dicampur dalam air. Sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua
yaitu sistem aktif dan pasif. Sistem hidroponik aktif mensirkulasi larutan nutrisi dengan pompa. Sedang sistem hidroponik pasif bergantung pada gaya kapiler dari media tumbuh.
Kendati demikian, inovasi ini juga memiliki sisi kekurangan, seperti memerlukan modal yang relatif besar. Ini diperlukan untuk menyusun rangkaian perangkat sebagai sarana tumbuh tanaman hijau. Kendala teknis yang kerap ditemui adalah nutrisi khusus hidroponik dan media tanam masih sulit ditemukan di tempat-tempat umum.
Ia juga meneragkan, dalam pengembangannya teknik hidroponik memerlukan beberapa faktor penting untuk menunjang pertumuhan tanaman. Ini diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Faktor tersebut meliputi unsur hara makro dan unsure hara mikro. Kandungan tersebut diyakini dapat mendukung pertumbuhan tanaman hijau, Unsur hara makro meliputi N,P, K, S, Ca dan Mg sedangkan untuk unsure hara mikro meliputi Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, B dan Cl. Selain itu untuk menyempurnakan keperluan nutrisi juga diperlukan dukungan sirkulasi oksigen.