FOR US

Hidroponik, Inovasi Lingkungan untuk Masa Depan

Lingkungan | Minggu, 13 Desember 2015 - 12:30 WIB

Hidroponik, Inovasi Lingkungan  untuk Masa Depan
Media tanam hidroponik yang dikembangkan Kelompok Program Kesejahteraan Keluarga (PPK) RW 10, Kelurahan Labuh Baru Timur, Jalan Durian Pekanbaru, baru-baru ini. Satria-sf/Riau Pos

Selain itu, sirkulasi air yang dimanfaatkan dalam pengembangan hidroponik ini bisa digunakan untuk keperluan lain. Misalnya disirkulasikan ke akuarium, serta mudah dalam pengendalian  nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien dan relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan.

Diakuinya, saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah yang ada disekitar akan  guna dan manfaat tanaman hidroponik. Ia optimis dengan pengembangan tersebut dapat menjadi solusi untuk membudayakan pola hidup sehat dengan memanfaatkan inovasi untuk memperoleh tanaman sehat dan metode ramah lingkungan.

Baca Juga :Pertanian Organik dengan Aquaponik

“Selain mensosialisasikan tanaman hidroponik ini, kami juga memanfaatkannya dengan menjual tanaman sayuran yang kami kembangkan. Serta sudah menjual delapan rangkaian media tanam hidroponik kepada sekolah-sekolah dan masyarakat yang ingin menggunakannya,” ujarnya.

Aslian yang sudah beberapa tahun terakhir mengembangkan hidropnik optimis pengembangan itu dapat menjadi solusi budidaya tanaman untuk masa depan.  Teknik Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

‘’Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman  yang akan dilakukan dalam skala usaha harus diperhatikan. Beberapa tanaman hijau yang dapat dikembangkan dalam budidaya dengan hidroponik adalah paprika, tomat, timun jepang dan selada,’’ urainya.

Wanita yang menekuni teknik hidroponik di kawasan program kesejahteraan keluarga itu menilai dalam pengembangan teknik hidroponik memiliki seni tersendiri. Ia juga mengungkapkan inovasi budidaya tersebut juga sangat menjanjikan, karena nilai higienis dan kualitas tanaman yang dihasilkan menjadi daya tarik masyarakat.

‘’Memang sih dalam penerapannya susah-susah gampang. Karena harus dicek setiap hari khususnya mengenai kadar nutrisi 1,2 sampai 1,8 yang diganti setiap hari. Memang diperlukan ketelitian dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang maksimal,’’ sambungnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook