Sejumlah anggota DPR tampaknya memang terkesan dengan Ruki. Meskipun Ruki selama ini dituding para penggiat anti korupsi berada di balik pelemahan-pelemahan KPK. Bahkan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi melihat Ruki sengaja menjadikan KPK sebagai “Polres Cabang Kuningan” (Gedung KPK berada di kawasan Kuningan).
Tudingan itu didasarkan pada penempatan sejumlah personel kepolisian di jabatan strategis KPK. Mulai Deputi Penindakan, Direktur Penyidikan hingga Kepala Biro Hukum. Tak hanya itu, Ruki selama ini juga dituding menyetujui revisi UU KPK yang arahnya justru melemahkan lembaga tersebut.
Dari sekian calon yang telah menjalani seleksi, kemungkinan Saut Situmorang bakal memikat sejumlah anggota Komisi III. Hal itu bisa dilihat dari sikap para anggota dewan yang tertarik dengan konsep pemberantasan korupsi yang disampaikan Saut.
Misalnya dengan tidak menindaklanjuti lagi kasus mega korupsi, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Pemberian Fasilitas Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Indikasi ketertarikan DPR dengan Saut ialah pernyataan bahwa kemungkinan Komisi III tidak memilih capim berdasarkan kategorisasi yang dibuat panitia seleksi (pansel). Sebagaimana diketahui nama-nama capim hasil seleksi pansel memang dibagi perkategori. Ada kategori pencegahan, penindakan, manajemen dan koordinasi serta supervisi dan monitoring.
Saut Situmorang selama ini berada di kategori capim bidang pencegahan bersama Johan Budi. Nah jika DPR menyekenariokan mempertahankan pimpinan sementara, otomatis Johan Budi masih duduk sebagai komisioner. Artinya peluang Saut sangat terbuka untuk dipilih sebagai komisioner.
Selain Saut kemungkinan nama lain yang akan dipilih ialah Basaria Panjaitan. Jenderal polisi bintang dua itu kemarin menjalani proses fit and proper test bersama dua capim lainnya, Roby Arya Brata dan Surya Tjandra.