Agus pun menjelaskan bahwa konsep smart building juga diterapkan dengan sistem keamanan terintegrasi. ”Dengan building otomation system dalam mengendalikan semua aktivitas peralatan utama dan penunjang,” jelasnya.
Konsep smart ini juga diwujudkan berupa surveillance camera, access control, visitor management system dan guard tour.
Sedangkan, untuk konsep green diwujudkan dengan mengedepankan efektivitas dalam penghematan dan penggunaan energi. Misalnya dengan penggunaan air hujan untuk keperluan toilet dan penyiraman tanaman dan pemakaian pendingin ruangan dengan menggunakan sensor gerakan dari manusia di dalam ruangan.
Tak hanya itu, desain fasade gedung yang memiliki luas bangunan 39.629 meter persegi juga mempertimbangkan overall thermal transfer value (OTTV). Yakni, standar yang mengukur banyaknya energi matahari yang masuk ke bangunan. Sehingga, penggunaan energi ini pun tidak melebihi 45 watt/meter persegi sehingga penggunaan energi untuk pendingin relatif lebih rendah.
Nantinya, setiap lantai gedung yang menggunakan kontraktor PT Hutama Karya tersebut akan dibagi sesuai dengan direktorat masing-masing. Di antaranya, ruang pimpinan yang berada di lantai 15, Deputi Pencegahan berada di lantai 6-7, Deputi Penindakan berada di lantai 9-12, dan Deputi Informasi dan Data berada di lantai13-14. Sedangkan, untuk gedung penunjang yang berada di belakang gedung utama yang terdiri atas rutan, tempat ibadah dan auditorium.
Gedung yang memiliki dua lantai basement ini pun, memiliki kapasitas rutan yang lebih banyak. Yakni, 50 orang. Terdiri atas, 40 ruang untuk pria dan 10 ruang untuk perempuan. Fasilitas ruangan dengan luas 2x3 meter itu terdiri atas tempat tidur seluas 0,9x1,8 meter, lemari, dan exhaust fan.
Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati bahwa pihaknya akan menempati gedung akan dilakukan pada bulan Maret 2016. Hal ini disebabkan pengerjaannya yang masih belum rampung.
”Karena belum full, interior dan furnitur,” tuturnya. Pembangunan gedung ini pun menggunakan anggaran tahun jamak yang bersumber dari APBN. Yakni, sebesar Rp315,15 miliar.(lus)
Sumber: JPG/JPNN
Editor: Edwar Yaman