Dua Pegawai KPK Bonyok Dihajar

Hukum | Senin, 04 Februari 2019 - 09:52 WIB

Dua Pegawai KPK Bonyok Dihajar
Gedung KPK. (INTERNET)

Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo mengecam keras tindak kekerasan terhadap tugas pemberantasan korupsi tersebut. Bagi WP, kasus dugaan penganiayaan kemarin merupakan bentuk teror yang nyata terhadap pegawai KPK. Pihaknya pun berharap kepolisian segera menangkap para pelaku.

”Saat ini kami fokus untuk kesembuhan kawan kami,” tuturnya.

Baca Juga :Menurut Mantan Penyidik KPK Inilah Empat Kriteria Pengganti Firli Bahuri

Sejauh ini, belum ada satu pun teror terhadap KPK yang diungkap pihak kepolisian. Mulai dari kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang terjadi 11 April 2017 lalu, sampai yang terbaru teror bom di rumah dua pimpinan KPK ; Agus Rahardjo dan Laode M. Syarif. Begitu pula kasus kejahatan jalanan (street crime) lain yang menimpa penyidik.

Terpisah, Direktur Eksekutif Lokatru Foundation Haris Azhar menyampaikan bahwa tindak kekerasan merupakan suatu kejahatan.

”Untuk itu peristiwa kekerasan terhadap pegawai KPK patut dikecam. Terlebih, pelakunya diduga adalah pengawal atau pengaman gubernur Papua,” terang dia ketika diwawancarai JPG, kemarin.

Lebih dari itu, Haris sangat menyayangkan lantaran tindakan tersebut dilakukan saat para pegawai KPK tengah menjalankan tugas mereka dalam rangka menegakkan hukum. ”Hal ini menunjukan bahwa tim Gubernur Papua, tidak paham standar pengamanan. Alias tahunya hanya brutalitas. Kasus ini tidak susah, seharusnya minggu depan sudah bisa dilimpahkan ke pengadilan,” kata Haris.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono menerangkan, jika pada  Sabtu  malam (2/2) anggotanya mendapat laporan ada keributan di Hotel Borobudur. Dari laporan tersebut, anggotanya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah melakukan interogasi, diketahui korban merupakan penyelidik KPK. “Perlu diklarifikasi. Malam tadi kan ada keributan di Hotel Borobudur. Terus polisi dapat laporan.  Kemudian datang ke sana. Karena ini ada seorang laki-laki, dia mengaku dipukul. Dia diamankan ke Polda Metro. Jangan sampai makin gaduh, dibawa ke Polda Metro. Setelah diinterogasi, ditanya ternyata penyelidik, bukan penyidik. Penyelidik KPK,” ucap dia.

Saat ditanya siapa pelaku penganiayaan, Argo juga belum dapat membeberkan. Dia juga tidak mengetahui apakah saat kejadian terdapat Gubernur Papua Lukas Enembe atau tidak. “Ya, bukan sama gubernurnya bukan (dipukul, red). Ada seseorang di situ yang memukul,” kata dia.

Argo belum membeberkan siapa inisial penyelidik KPK tersebut. Tetapi saat ini yang bersangkutan sudah dijemput oleh Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif.

“Belum dapat info. Karena kita tahunya dia seorang penyelidik KPK, terus kita komunikasi, pagi tadi diambil sama Pak Laode. Untuk detail saya belum dapat info. Jadi bukan diamankan karena dia penyidik KPK,” terang dia.(bry/tyo/syn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook