PETUALANGAN DIEGO DAN MARLIES BERSEPEDA BELANDA–JAKARTA

Di Turki "Dikeroyok" Ratusan Kerbau, di Rumania Dikira Bawa Ganja

Begini Ceritanya | Jumat, 08 Maret 2019 - 09:11 WIB

Di Turki "Dikeroyok" Ratusan Kerbau, di Rumania Dikira Bawa Ganja
Diego Yanuar for JPG PENUH KENANGAN: Diego Yanuar dan Marlies Fennema saat tiba di Tajikistan. Mereka menempuh perjalanan yang penuh kenangan dari Belanda ke Jakarta selama 322 hari.

Diego menjawab, kalau hanya naik pesawat, tidak akan merasakan berbagai pengalaman seru. Waktu ditanya pengalaman yang paling berkesan, Diego dan Marlies sama-sama bingung. Sebab, mereka mengalami banyak sekali pengalaman. Intinya, keduanya menikmati perjalanan itu karena bisa menyambangi tempat-tempat yang anti-mainstream. Di tempat-tempat tersebut mereka juga mendapat pengalaman unik.

Ketika di Turki, misalnya. Awalnya mereka datang ke tempat yang disarankan para pelancong. Kapadokia, kota batu dengan balon udaranya yang terkenal. Memang bagus menurut mereka.

Baca Juga :Pemilik Senpi Rakitan dan Pelaku Penggelapan Sepeda Motor Dibekuk

”Tapi, kami merasa bukan ini yang kami cari,” ujar Diego.

Justru saat tiba di padang rumput antah-berantah, keduanya mengaku sangat puas. Padang rumput itu masih di wilayah Turki, tidak jauh dari Kapadokia. Keduanya memutuskan berkemah di sana. Apalagi, ada latar pemandangan Pegunungan Erciyes yang kelewat cantiknya. Saat mereka sedang beristirahat di tenda, tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh seperti derap kaki yang sangat banyak. Rupanya, ada sekumpulan kerbau yang melintas. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, sekitar 400 ekor. Sontak Marlies lari ke bukit karena takut diapa-apakan kawanan kerbau itu.

”I’m so scared! I don’t wanna die!” Marlies mengulangi kata-katanya saat itu.

Ternyata padang itu memang sering dipakai penduduk setempat untuk menggembala kerbau. Akhirnya sang gembala mampir ke tenda mereka dan banyak mengobrol. Selain di Turki, Diego dan Marlies menghabiskan waktu cukup lama di Iran. Negara favorit mereka. Selama di Iran, mereka tinggal di rumah warga. Rumah itu terbuat dari tanah liat. Tidak banyak yang bisa bahasa Inggris. Untung, Diego bisa sedikit-sedikit membaca huruf Arab-Persia dan berkomunikasi dengan mereka.

”Pengalaman itu nggak mungkin didapatkan kalau hanya ke tempat yang touristy,” imbuh Diego.

Ada pengalaman menyenangkan, ada juga yang bikin tegang dan kerepotan. Karena masuk ke beberapa negara, sudah pasti Diego dan Marlies pernah mengalami kendala di perbatasan. Pertama, ketika hendak menyeberang ke perbatasan Serbia-Rumania. Bendera Belanda yang terpasang di sepeda membuat mereka dicegat polisi perbatasan.

Belanda terkenal sebagai negara yang melegalkan ganja. Karena itulah, Diego dan Marlies dicurigai polisi setempat. Tentu saja mereka bilang tidak. Suasana kemudian mencair dan mereka mengobrol sebentar di perbatasan itu. Guyon biasa, sampai salah seorang polisi kembali bertanya apakah mereka benar-benar tidak membawa ganja.

”Karena dipikir sudah cair, ya Marlies sempat bercanda, bilang bawa ganja 10 kg,” tutur Diego.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook