KOLOM ALINEA

Kabut Asap dan Kreativitas Sastra

Seni Budaya | Minggu, 08 November 2015 - 02:34 WIB

Hampir seminggu ini, kabut asap mulai menghilang, terutama di Riau. Masyarakat kembali dapat menghirup udara bersih. Di papan petunjuk ISPA, tertulis bahwa kondisi udara berada pada level “baik”. Hal ini dianggap luar biasa mengingat selama hampir empat bulan kondisi udara berada pada level “sangat tidak sehat” atau “berbahaya”. Tentu saja, hal ini sangat melegakan. Berbagai aktivitas kembali dapat dilakukan secara normal.

Namun, mengingat bencana kabut asap ini datang setiap tahun, ada baiknya semua pihak waspada akan berulangnya kejadian tersebut. Masyarakat diimbau untuk tidak membakar lahan. Pemerintah diminta untuk membuat aturan yang jelas dan tegas untuk pembukaan lahan. Pihak berwajib pun hendaknya dapat mengusut para pembakar lahan tersebut dan meminta pertanggungjawaban mereka. Seperti kata pepatah, kalau tak ada api, apa mungkin ada asap. Peribahasa ini merupakan penggambaran bahwa jika tidak ada penyebab, tidak mungkin akan terjadi sesuatu; sesuatu ada pemicunya.

Baca Juga :Balai Bahasa Provinsi Riau Ingin Terus Berkolaborasi

Nah! Bagaimana dengan kabut asap yang berlarut-larut ini?***

Yulita Fitriana, peneliti sastra pada Balai Bahasa Provinsi Riau









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook