PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) melakukan uji publik tentang Prosedur Operasional Standar (POS) yang diselenggarakan di Pekanbaru, Jumat (25/2/2022).
Uji publik POS ini merupakan usaha BBPR yang telah menyusun berbagai kegiatan, yang intinya adalah untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebahasaan, pembinaan, pengembangan, strategi, dan diplomasi kebahasaan di Provinsi Riau. Juga untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Riau.
Hadir dalam acara yang di aula BBR di Komplek Kampus Bina Widya Unri tersebut beberapa perwakilan dari pemangku kepentingan yang bekerja sama dengan BBPR, seperti Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Disdik Kota Pekanbaru, dan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.
Juga hadir para akademisi mewakili Universitas Riau (Unri), Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, BP PAUD dan Dikmas, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Riau, Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Riau dan para alumni Duta Bahasa BBPR.
Kepala BBPR, Drs Muhammad Muis MHum, menjelaskan, hal yang paling penting dari uji publik POS yang sudah dirancang oleh BBPR adalah meningkatkan kualitas kegiatan yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Harapannya, Balai Bahasa Provinsi Riau bisa selalu berkontribusi demi kemajuan kebahasaan dan kesusastraan di Provinsi Riau," jelas lelaki kelahiran Bangka Belitung tersebut.
Dijelaskannya lagi, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, BBPR punya tanggung jawab besar dalam ikut memajukan dunia kebahasaaan dan kesastraan di Riau.
"BBPR ingin meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebahasaan, pembinaan, pengembangan, strategi dan diplomasi kebahasaan, juga peningkatan kesusastraan, terutama di Riau," ungkapnya lagi.
Dalam uji publik itu, BBPR mendapat banyak masukan dari para pemangku kepentingan yang diundang untuk memperbaiki dan menyempurnakan POS yang telah dirancang.
Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Riau, Dahnilsyah, memberi masukan terkait perkembangan BIPA di Riau.
Dijelaskannya, setiap lembaga di bawah perguruan tinggi dan lembaga bahasa, bisa bersinergi untuk melakukan kegiatan peningkatan SDM pengajar BIPA dan pemelajar BIPA-nya.
"Sinergi ini saya kira penting karena persoalan BIPA ini adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Dahnilsyah.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Riau, Mukhlis, berharap sinergi yang sama antara BBPR dengan lembaga yang dipimpinnya dalam berbagai kegiatan kebahasahaan dan kesusastraan.
Laporan/Editor: Hary B Koriun