KINERJA 2023

Balai Bahasa Provinsi Riau Ingin Terus Berkolaborasi

Riau | Kamis, 21 Desember 2023 - 22:02 WIB

Balai Bahasa Provinsi Riau Ingin Terus Berkolaborasi
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) Toha Machsum saat menyampaikan pencapaian kinerja lembaganya di depan wartawan, sastrawan, akademisi, dan mahasiswa dalam acara taklimat media di Pekanbaru, Rabu (18/12/2023). (BBPR UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR), Toha Machsum SAg MAg, mengatakan, lembaga yang dipimpinnya sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen meningkatkan kinerja guna membentuk lembaga yang bermartabat dan bermanfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di Provinsi Riau.

Hal itu disampaikannya saat acara "Taklimat Media: Capaian Kinerja BBPR 2023". Acara tersebut berlangsung di Aula Fisabilillah, Balai Bahasa Provinsi Riau, Pekanbaru, pada Rabu (20/12/2023) lalu. Hadir dalam kegiatan itu beberapa wartawan dari berbagai media massa di Riau, akademisi, mahasiswa dan sastrawan yang diundang.


Dari BBPR sendiri hadir beberapa pegawai dan staf seperti Kasubag Umum Endry Satya Ramadhan, Yeni Maulina, Imelda, Fitriandi, Santi Agus, dan beberapa staf lainnya.

“Untuk mewujudkan lembaga bermartabat dan bermanfaat dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak dan terus melakukan percepatan dengan berfokus pada penyelenggaraan program prioritas yang dapat melahirkan pemanfaatan secara masif di masyarakat,” ujar Toha.

Toha menambahkan, tiga program prioritas yang telah dilakukan BBPR antara lain Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Ketiga program tersebut diampu oleh tujuh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) yang ada di lingkungan BBPR.  Ketiga program prioritas tersebut dilaksanakan dengan nilai dasar pelaksanaan program, yaitu fokus, berkelanjutan, dan kolaborasi.

Beberapa capaian kinerja tahun 2023 telah mengangkat marwah BBPR sebagai lembaga kebahasaan di Provinsi Riau yang memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra. Salah satu momentum yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau, yaitu diusulkannya pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia pada 17 Desember tahun 2020 yang lalu. BBPR turut mendukung bersama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Indonesia serta Pemprov Riau untuk mendeklarasikan Hari Pantun Nasional pada tanggal 17 Desember 2023. 

Selain itu, tambah lelaki yang pernah menjadi Kepala Balai Bahasa Papua dan Bali ini, BBPR dan masyarakat Riau patut berbangga kepada Badan Bahasa sebagai induk organisasi atas upaya diplomasi menggapai capaian besar lainnya yang terjadi di tahun 2023, yaitu ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum (General Conference) UNESCO pada 20 November 2023.

Dipaparkan Toha, BBPR telah melaksanakan Pemutakhiran Data Profil Komunitas Literasi di Kabupaten Pelalawan, Kampar, Indragiri Hilir, dan Kota Pekanbaru terhadap 85 komunitas. Kemudian Pembinaan Literasi Generasi Muda bersama Duta Bahasa yang dilakasanakan di Kabupaten Kuantansingingi melibatkan 50 orang (siswa dan guru). 

Selain itu, Pemberdayaan  Komunitas Penggerak Literasi juga dilaksanakan di Kabupaten Kuantansingingi serta Kota Dumai sejumlah 100 orang. KKLP Literasi sebagai salah satu pengampu kegiatan literasi turut mengajak mitra, yaitu Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) Riau dalam melaksanakan kegiatan Jaga Bahasa di Kabupaten Kampar sebanyak 100 orang dan diikuti oleh siswa SMA sederajat dan komunitas literasi yang berada di Kabupaten Kampar. 

Seturut dengan kegiatan KKLP Literasi, Kegiatan Niaga Bahasa di Kabupaten Indragiri Hulu telah dilaksanakan dan diikuti oleh 30 orang. Kegatan ini menjadi penyebarluasan pemanfaatan kemahiran berbahasa yang memiliki nilai manfaat dan bisa menjadi pilihan profesi bagi generasi muda. 

"Kami turut memberi ruang kepada Ikatan Duta Bahasa Riau untuk mengembangkan kemampuan menyusun Penyediaan Konten Kebahasaan dan Kesastraan di media sosial sebanyak 30 konten," jelas Toha.

Toha berharap, capaian ini bisa membantu masyarakat dan lembaga --baik lembaga pemerintah maupun swasta-- di Riau bisa terus memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan literasi lainnya.

Laporan: Hary B Koriun

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook