KAMPAR TIMUR (RIAUPOS.CO) - Berbaju kaos lengan pendek berkerah, wajah Nurbit kusut. Beberapa kali dahinya terlihat berkerut. Dirinya berdiri di tengah-tengah Crisis Center di Puskesmas Kampar Timur, Ahad (1/7). Di sekitar dirinya berdiri, puluhan orang berbaring tidak berdaya. Sebagian dari mereka terlihat harus diinfus.
Nurbit yang baru beberapa bulan menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kampar sibuk membuat keputusan. Siapa akan dirawat, di mana dan siapa akan dirujuk ke mana pada malam itu.
Lebih dari 100 warga yang memenuhi undangan pesta di rumah salah satu warga di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur, tiba-tiba mual-mual dan muntah hingga harus dilarikan ke Puskesmas tersebut. Korban berdatangan sejak sore.
‘’Tunggu dulu saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa?’’ kata Nurbit didampingi stafnya dari Dinas Kesehatan Kampar dan juga petugas di Puskesmas Kampar Kiri yang sudah sibuk sejak sore hari.
Kondisi ini sendiri bermula sejak Sabtu (30/6) ketika sebuah pesta di Desa Koto Perambahan menggelar pesta dengan undangan mencapai 400 orang. Baru pada siang kemarin, para tamu dari pesta tersebut mengalami gejala yang tidak biasa. Mulai dari mual hingga muntah-muntah. Namun Diskes Kampar belum bisa memastikan penyebabnya.