109 Warga Kampar Diduga Keracunan Jamuan Pesta

Riau | Senin, 02 Juli 2018 - 12:53 WIB

109 Warga Kampar Diduga Keracunan Jamuan Pesta
DIRAWAT: Sejumlah warga Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar terpaksa dirawat di lantai Puskesmas Kampar Timur karena kekurangan tempat tidur, Ahad (1/7/2018). Sebanyak 109 warga di sana diduga keracunan saat jamuan pesta sehari sebelumnya. (HENDRAWAN/RIAU POS)

KAMPAR TIMUR (RIAUPOS.CO) - Berbaju kaos lengan pendek berkerah, wajah Nurbit kusut. Beberapa kali dahinya terlihat berkerut. Dirinya berdiri di tengah-tengah Crisis Center di Puskesmas Kampar Timur, Ahad (1/7). Di sekitar dirinya berdiri, puluhan orang berbaring tidak berdaya. Sebagian dari mereka terlihat harus diinfus.

Nurbit yang baru beberapa bulan menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kampar sibuk membuat keputusan. Siapa akan dirawat, di mana dan siapa akan dirujuk ke mana pada malam itu.

Baca Juga :Hari Ini, Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar Dibuka

Lebih dari 100 warga yang memenuhi undangan pesta di rumah salah satu warga di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur,  tiba-tiba mual-mual dan muntah hingga harus dilarikan ke Puskesmas tersebut. Korban berdatangan sejak sore.

‘’Tunggu dulu saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa?’’ kata Nurbit didampingi stafnya dari Dinas Kesehatan Kampar dan juga petugas di Puskesmas Kampar Kiri yang sudah sibuk sejak sore hari.

Memang jika dilihat dari tepi Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, sedang terjadi peristiwa luar biasa. Ratusan orang menyemut di luar gedung puskesmas yang biasanya sangat sepi pada malam hari itu. Namun dari angka korban yang dilaporkan Nurbit mencapai 109 sekitar pukul 22.00 WIB. Itu memang peristiwa yang tidak kecil. Makanya puskesmas tersebut langsung ditetapkan sebagai Crisis Center.

‘’Kalau suspect itu sekitar 109 orang, tapi yang ditangani di Crisis Center saat ini 60 orang. Sebagian ada yang sudah pulang, ada yang dirujuk ke RSUD Bangkinang, Bunda Annisa dan ada juga yang dirujuk ke RS Aulia. Jadi kondisinya macam-macam, hingga beberapa memang harus dirujuk,’’ kata Nurbit.

Kondisi ini sendiri bermula sejak Sabtu (30/6) ketika sebuah pesta di Desa Koto Perambahan menggelar pesta dengan undangan mencapai 400 orang. Baru pada siang kemarin, para tamu dari pesta tersebut mengalami gejala yang tidak biasa. Mulai dari mual hingga muntah-muntah. Namun Diskes Kampar belum bisa memastikan penyebabnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook