Panjat Pagar Demi Hak

Riau | Rabu, 06 Maret 2019 - 09:37 WIB

Panjat Pagar Demi Hak
UNJUK RASA: Guru sertifikasi membawa poster bertuliskan Keluarkan Hak Kami dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (5/3/2019). Mereka menuntut tunjangan penambahan penghasilan (TPP) tetap dicairkan. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

Untuk kemarin, siswa/siswi baik SD maupun SMP sedang try out (TO). Dan dibantu guru-guru yang tidak sertifikasi termasuk guru honor. Mereka lah yang mengawal serta mengawas. Begitu juga dengan yang kelas I sampai V.

“Meski kami melakukan aksi, kami tidak meninggalkan tanggung jawab kami secara total, tetap kami memperhatikan anak-anak didik kami,” ucapnya.

Baca Juga :Ratusan PNS Dilantik Jadi Jabatan Fungsional Guru

Perihal asumsi di masyarakat jika guru tamak, Rio perjelas bahwa itu hak mereka. Sebab untuk mendapatkan sertifikasi itu tidak mudah, perlu perjuangan yang besar. Seperti ikut tes dan nilainya harus 80. Itulah mengapa mereka menuntut.

Di antara para guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang ikut berdemo ini memang menyebar kabar akan adanya intimidasi bagi mereka yang nekat berdemo. Beredar pesan singkat yang menyatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tidak mengizinkan guru berdemo apalagi dalam jam dinas. Apabila guru tetap berdemo, maka akan dipanggil dan dibina. Ini pula yang membuat mayoritas para guru berdemo dengan menggunakan masker penutup wajah.

Pertemuan di tengah demonstrasi yang sedang berjalan kemudian dilakukan sekitar 20 orang perwakilan pendemo dengan jajaran Pemko Pekanbaru yang diwakili Asisten III Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Baharuddin, Kadisdik Abdul Jamal, Inspektur Kota Pekanbaru Syamsuir dan Kabag Humas Masirba H Sulaiman. Hadir pula dalam pertemuan ini Ketua PGRI Pekanbaru Defi Warman.

Awalnya, pertemuan yang terjadi menunjukkan jalan buntu. Candra, salah satu guru perwakilan pendemo menyampaikan pada rekan-rekannya bahwa tak ada keputusan. Guru dijanjikan akan ada pertemuan Jumat (8/3) nanti. Penjelasan tentang ini kemudian disampaikan langsung oleh Asisten III Baharuddin.

‘’Kami sudah sepakat in sya Allah juga tadi ada perwakilan dari guru. Itu akan segera kami tindaklanjuti,’’ sebutnya disambut sorakan kecewa para guru.

Baharuddin coba menenangkan, dia juga menjanjikan akan ada pertemuan bersama wali kota pada Jumat. ‘’Tenang -tenang. Tadi kan bapak ibu ada perwakilan. Kami ambil keputusan, nanti keputusannya hari Jumat nanti bersama Pak Wali Kota,’’ kata dia.

Sementara itu Defi Warman yang coba ikut menenangkan para guru pasang badan dengan menyebut tak mungkin keputusan langsung diambil saat itu juga.

‘’Keinginan bapak dan ibu sudah kami sampaikan. Tidak mungkin hari ini kami sampaikan langsung hari ini keputusan itu dibuat.  Jumat pukul 08.30 WIB kami akan bertemu dengan Pak Wali Kota.  Karena Kamis kan libur, besok ada kegiatan nasional, maka kesempatan kita untuk menyelesaikan aspirasi bapak dan ibu itu hari Jumat. Mohon bersabar, percayakan pada PGRI dan perwakilan bapak dan ibu,’’ tuturnya panjang lebar.

Penjelasan ketua PGRI ini dianggap guru yang berdemo masih belum memuaskan. Teriakan tetap menggema menyebut mereka diberi harapan palsu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook