PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCl melantik guru besar ke-15 yaitu Prof Dr Hj Zetriuslita SPd MSi dalam bidang ilmu Pendidikan Matematika FKIP UIR, Selasa (13/12) di Auditorium Gedung Rektorat.
Kepada Riau Pos, Rabu (20/12) ia menyampaikan kisah sampai menjadi guru besar di FKIP UIR. “Alhamdulilah dengan izin Allah dan doa dari orang tua, saya bisa mencapai gelar tertinggi jabatan fungsional dosen. Jabatan tertinggi sebagai dosen adalah guru besar atau profesor. Dalam tempo lebih kurang lima bulan gelar ini saya raih,” ungkap wanita asal Kamang Hilir Kabupaten Agam Sumbar ini.
Anak dari Alm Sudirman dan Animar ini menyebutkan, capaian tersebut dilalui dengan tidak mudah. “Banyak lika-liku yang dihadapi, sebelum mengurus jabatan fungsional ke guru besar ke Lektor Kepala, bahannya beberapa kali dikembalikan oleh reviewer,” ujar istri Dr H Eddy Asnawi SH MHum tersebut.
Dikatakannya, ia tidak pernah menyerah sesuai moto kehidupan “Pantang Menyerah Terhadap Apa yang Terjadi”. Ia yakin Allah melihat seseorang dari usaha yang dilakukan. Ibu tiga orang anak ini juga bertekad apapun harus dihadapi dan dicoba menyelesaikannya. Orang tuanya dulu hanya menginginkan menjadi guru kecil istilahnya guru di SMA saja.
“Usaha yang kuat dari orang tua sampailah saya kuliah S1 di IKIP Padang (sekarang UNP). S2 Alhamdulilah sampai ITB dan S3 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, kesemuanya itu beasiswa,” papar dosen yang mulai mengabdi 1994 sebagai CPNS di STKIP M Kerinci Sungai Penuh awalnya dan tahun 2003 pindah ke UIR mengikuti suami yang dosen di Unilak.
Setelah mencapai guru besar, ia berkeinginan bisa menjadi orang bermanfaat. Sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat bagi orang lain. Dengan jabatan guru besar ini ia berharap bisa memberikan ilmu yang dimiliki ini terkhusus pada bidang ilmunya di Prodi Pendidikan Matematika dan untuk kemajuan UIR, bisa bermanfaat, berkontribusi dan bisa membuat UIR terkenal baik nasional maupun internasional.
Untuk mencapai profesor, katanya lagi, prosesnya tidak selama Lektor Kepala yakni tiga tahun. Untuk guru besar Alhamdulillah tidak sampai satu tahun hanya lima bulan yaitu dari Maret 2023-Agustus 2023. Untuk di FKIP, saat ini ia menyampaikan bahwa masih satu-satunya guru besar dan di UIR merupakan guru besar perempuan ketiga dan ia berharap muncul guru besar berikutnya baik di FKIP maupun di UIR.
Sebagai guru besar, ia memberikan motivasi, untuk mahasiswa selalu belajar jangan berhenti. Jadikan pendidikan itu sepanjang hayat. Mahasiswa diharapkan tidak berhenti S1 saja. Belajar terus, lanjut S2 dan S3. Sedangkan untuk rekan dosen diharapkan juga tidak patah semangat atau putus asa yang sedang mengurus kepangkatannya baik itu dari Lektor ke Lektor Kepala. Dari Lektor kepala ke profesor.(nto/c)