Bulan Ramadan adalah bulan penuh dengan kemuliaan yang disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Ramadan yang sedang kita jalani saat ini sungguh berbeda dengan Ramadan sebelumnya. Perbedaannya, Ramadan 1444 H kita laksanakan di saat kita baru pulih dari pandemi Covid-19, meskipun belum sepenuhnya pulih. Dengan penuh kesabaran selama ini kita sudah berhasil melewati pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun.
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِين
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah:155).
Allah SWT dalam firman-Nya itu telah menjelaskan bagaimana cara kita untuk bisa melalui berbagai macam rintangan dalam hidup ini. Dan hal itu jelas bahwa kita haruslah bersabar di dalam menghadapi berbagai persoalan hidup ini termasuk juga menghadapi Covid-19 sebagai pandemi dunia. Sifat sabar merupakan kunci untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan menguntungkan kita.
Memang dalam hidup ini, kita dihadapi oleh berbagai masalah atau konflik. Masalah itu hadir dalam berbagai macam bentuk dan ukuran. Orang kaya memiliki masalah sendiri dan begitu pula orang miskin punya masalahnya sendiri. Memang masalah kita tidak bisa dijadikan standar sebagai beratnya beban hidup. Nah, di situlah sabar memainkan peran dalam menghadapi masalah. Bersabar mengajarkan kita untuk mengerti atau memahami jenis masalah kita dan masalah orang lain.
Setiap masalah yang kita hadapi pasti ada solusinya. Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 286 bahwa Allah SWT memberikan atau membebani kita dengan masalah sesuai dengan kemampuan kita. Itu sudah merupakan janji Allah SWT.
Jika kita dapat melewati tahap itu, maka kita bisa menerima realita yang penuh dengan cobaan ini. Mengapa bersabar dapat membawa kita ke kehidupan yang lebih baik? Karena bersabar itu bisa menjadikan manusia yang ikhlas dan lebih bijaksana. Kebijaksanaan akan melekat pada kita setelah ada sifat sabar tertanam di dalam hati kita.
Sesungguhnya, bersabar itu adalah cara kita menghadapi ujian dari Allah SWT. Tanpa ada rasa sabar, kita mungkin akan terus mengeluh dan menyalahkan semuanya tanpa menyadari sebenarnya semua itu terjadi karena izinNya Allah SWT, termasuk juga resesi ekonomi di beberapa belahan bumi yang sedang terjadi saat ini.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah: 153 yang artinya, bahwa Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Begitu tingginya nilai sabar itu di sisi Allah SWT. Bahkan berkali-kali Al-Qur’an mengingatkan kita tentang pentingnya sifat sabar itu untuk kita miliki.
Kita dilahirkan ke muka bumi ini memang ditakdirkan tidak luput dari masalah. Maka dalam menghadapi masalah ke duniaan itu, kita harus banyak bersabar. Tidak ada manusia di dunia ini yang bebas dari masalah. Semakin kaya seseorang, maka akan semakin banyak masalahnya. Dengan modal sabar dan salat, in sya Allah kita melewati berbagai badai masalah dengan baik dan tenang serta ikhlas tanpa harus kasak kusuk dan panik yang pada akhirnya akan mencelakakan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Setelah kita mengetahui apa gunanya kita bersabar, kita juga perlu tahu tentang bagaimana caranya untuk bersabar sesuai ajaran Rasulullah SAW dan ulama-ulama. Bersabar bisa dilakukan dengan berbagai cara:
Pertama, kita harus melihat niat kita itu seperti apa. Niat adalah satu hal yang mendasar dalam mengerjakan sesuatu dan semua itu harus diniatkan karena Allah SWT. Mengapa demikian? Karena menjalani hidup ini seperti melakukan hijrah yang mana jika kita berniat untuk berhijrah karena Allah maka kita akan dihadiahkan oleh-Nya sesuai dengan niat kita. Maka dari itu marilah kita berniat karena Allah SWT terlebih dahulu supaya kita dapat menyelesaikan masalah kita penuh dengan kesabaran.
Kedua, adalah dengan membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an seperti membaca pedoman hidup di dunia dan untuk mencapai akhirat sesuai dengan ketetapan Allah SWT bagaimana cara menjalani hidup. Dengan membaca Al-Quran yang penuh dengan petunjuk dari Sang Pencipta Alam, Allah SWT, maka insya Allah kita akan selalu berada di jalan yang benar. Setelah mengetahui itu, maka hati kita akan tenang dalam menjalani hidup ini.
Kita mengetahui keberadaan orang-orang yang susah dan fakir miskin yang setiap harinya menjalani hidupnya dengan perut kosong dan rasa haus yang berkepanjangan. Ibadah puasa juga mendidik diri kita untuk merasakan bagaimana orang miskin merasakan lapar dan haus di luar bulan Ramadan. Oleh karena itu, melaksanakan ibadah puasa harus dengan sifat sabar. Sabar untuk tidak makan dan minum di siang hari hingga waktu yang telah ditentukan, meskipun berbagai makanan yang halal ada di rumah kita.
Melalui ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini, kita akan mendapatkan banyak pelajaran yang sangat berharga yaitu kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki, terutama nikmat iman dan takwa yang menguatkan niat kita untuk melaksanakan puasa. Kita akan sadari bahwa terkadang masalah yang kita hadapi tidak ada apa-apanya dibandingkan masalah yang dihadapi orang lain.
Dalam sebuah Hadis Nabi Muhammad SAW bersabda, bahwa sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada diri seorang mukmin. Jika ia mendapat kemudahan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itupun baik baginya (H.R. Muslim).
Jadi, sabar merupakan sifat yang mudah untuk diucapkan, tetapi juga sulit untuk dilaksanakan dan diamalkan. Yang jelas, sabar akan membawa kita kepada kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Semoga di bulan Ramadan yang mulia ini Allah SWT akan meningkatkan sifat sabar di dalam diri kita sehingga pada akhirnya akan mengantarkan kita menjadi orang yang bertakwa.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.***