Dugaan Pelecehan Seksual Menyeruak, Rektor Perintahkan Investigasi

Riau | Jumat, 28 Oktober 2022 - 19:00 WIB

Dugaan Pelecehan Seksual Menyeruak, Rektor Perintahkan Investigasi
Ilustrasi pelecehan seksual. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Beredar isu adanya dugaan pelecehan seksual yang menimpa mahasiswa asal Jakarta di Kampus Universitas Islam Riau (UIR). Isu ini mendapat tanggapan serius dari Rektor UIR Prof Dr Syafrinaldi SH MCL yang memerintahkan tim investigasi internal UIR untuk mengusut dugaan tersebut.

Kabag Humas UIR Harry Setiawan menegaskan, perguruan tinggi tertua di Riau tersebut sudah mengambil sejumlah langkah konkret untuk menelusuri isu tersebut, sesuai perintah Rektor UIR.


''Pertama, untuk diketahui publik adalah, UIR sudah memiliki tim penanganan kekerasan seksual di kampus yang sudah kami bentuk sejak Juli 2022. Kedua, kami berkomitmen menolak kekerasan seksual di kampus. Kemudian, sesuai perintah Pak Rektor, tim sedang bekerja secara maraton, sudah mengumpulkan informasi dan menggelar rapat untuk mengungkap dugaan kasus ini,'' kata Harry.

Harry juga menambahkan, mulai Sabtu (29/10/2022) besok, bakal ada pejabat Kemendikbudristek yang akan mendampingi tim dari UIR dalam mengusut kasus ini secara internal.

''Yang kami proses lebih dulu atas dugaan kasus ini masih etik ya. Namun seiring terungkapnya fakta nanti, apabila terbukti dan berkonsekuensi hukum, maka ini tidak akan kami halangi, terduga pelaku silakan diproses hukum,'' kata Harry.

Dugaan kasus ini sendiri menyeruak pertama kali  lewat postingan salah satu akun di Twitter. Dalam cuitan tersebut, terduga korban disebutkan merupakan mahasiswa program pertukaran mahasiswa di kampus UIR.

Dalam postingan tertulis, mahasiswa yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) itu diduga menjadi korban pelecehan seksual ketika menginap di Asrama UIR. Seperti tertulis di akun @mazzani_gsp sejak Kamis (27/10), mahasiswa tersebut akhirnya melarikan diri dari program tersebut.

Sayangnya, belum ada pihak-pihak yang bertanggungjawab terkait postingan itu yang bisa dimintai tanggapan. Wartawan juga belum mendapatkan akses konfirmasi dari terduga korban.

 

Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)

Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook