HUJAN BUATAN BELUM BERHASIL

Diperparah Asap Kiriman

Riau | Minggu, 22 September 2019 - 11:19 WIB

Diperparah Asap Kiriman
Kualitas udara Kota Pekanbaru terus memburuk beberapa pekan terakhir. Bahkan, Sabtu (21/9/2019), dan beberapa hari sebelumnya menyentuh level berbahaya. Kondisi itu terjadi hampir di seluruh wilayah Riau. Tak terlihat lagi langit biru, selain pekatnya jerebu. n foto: Defizal/Riau Pos

Untuk beberapa titik yang terbakar di Kecamatan Lirik dan di Kecamatan Kuala Cenaku yang merupakan lahan gambut, masih terus dilakukan. “Pemadaman dilahan gambut itu, tinggal pendinginan. Karena api berada dibagian bawah dan masih menimbulkan asap,” tambahnya.

Udara di Dumai di Level Tidak Sehat
Kabut asap di Kota Dumai masih terjadi. Namun kondisi tidak separah yang terjadi beberapa hari yang lalu. Bahkan jarak pandang biasanya hanya berada di 1 kilometer kini meningkatkan menjadi 2 kilometer. Begitu juga ISPU di Kota Pelabuhan ini, sejak 19 Hingga  21 September 2019,  ISPU  di Dumai berada di level tidak Sehat  dengan 148,126 & 179. Itu Menunjukkan perkembaikan lebih baik dari beberapa hari sebelumnya yang  mencapai >300.


“Sesuai data BMKG dari Citra Satelit di www.satelit.bmkg.go.id bahwa arah angin pada umumnya di Sumatera dari Tenggara-Selatan, maka perkiraan dominan kabut asap di Riau adalah kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumsel,” ujar Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan. Ia mengatakan di Dumai juga nihil titik api, namun walaupun titik api nihil tetapi titik asap masih ada di empat lokasi. “Jika panas dan angin kencang berubah menjadi titik api,” ujarnya.

Selain itu, Lagan mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran ketika membuka atau membersihkan kebun dan para pemancing tidak meninggalkan rokok atau api unggun yang masih menyala. “Hindari keluar rumah jika tidak penting atau pakailah masker. Silakan hubungi  Dinas Kesehatan untuk bantuan masker. Terakhir,  khusus masyarakat yang dekat lokasi pemadaman Tim Satgas Darat Karhutla Dumai ikutlah membantu dan terlibat aktif sesuai kemampuan,” tuturnya.

Pelalawan Masih  Level Bahaya

Jumlah sebaran titik panas (hot spot) di Kabupaten Pelalawan pada Sabtu (21/9) mengalami penurunan drastis dari hari sebelumnya yakni sebanyak 28 titik. Di mana dari puluhan hot spot tersebut, 18 titik di antara berada pada tingkat kepercayaan di atas 70 persen yang telah berubah menjadi titik api (fire spot). Meski titik panas dan titik api telah mengalami penurunan, namun hingga saat ini kabut asap tebal masih tetap menyelimuti Kabupaten Pelalawan.

Bahkan, penurunan titik api tersebut juga masih belum mampu membuat kualitas udara (ISPU) di Negeri Seiya Sekata ini membaik karena masih berada pada level berbahaya. Selain itu, dampak jerebu tersebut juga membuat jarak pandang masih terbatas yakni hanya 400 meter. “Ya, Sabtu (21/9) pagi hingga sore kemarin, kabut asap tebal yang menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalankerinci, masih tetap bertahan sehingga udara masih masuk level berbahaya,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi, Sabtu (21/9).

Di tempat terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH melalui Kepala Bidang Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan Davis menambahkan, bahwa saat ini ISPU di Kabupaten Pelalawan masih tetap buruk yakni pada angka PM 10, di atas 350 dengan kategori udara berbahaya.

“ Ya, berdasarkan data dari BMKG Riau, saat ini ISPU Pelalawan masih bertahan pada level berbahaya. Untuk itu, kita berharap agar masyarakat Pelalawan dapat mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruang terbuka. Dan jika harus keluar rumah, maka gunakanlah masker guna menghindari terjadinya gangguan pernapasan seperti ISPA,” tuturnya.

Gubri Ajak Masyarakat Salat Istisqa Bersama

Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi mengajak seluruh masyarakat Riau untuk melaksanakan salat istisqa bersama pada Selasa (24/9) nanti. Pukul 07.30 WIB.  Ajakan Gubri yang disampaikan melalui surat telegram pada Jumat (20/9) itu, guna menyikapi perkembangan cuaca dan musim kemarau yang terjadi di Riau. Kondisi ini sudah membawa dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kabut asap.

Dalam surat telegram yang diteruskan kepada bupati/wali kota tersebut, Gubri mengajak untuk memanjatkan doa kepada Allah  SWT melalui Salat Istisqa secara serentak. Untuk tingkat Provinsi Riau, Salat Istisqa akan dilaksanakan di Masjid Raya An-Nur Pekanbaru.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook