PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Akhmad Mujahidin menyampaikan permohonan maaf. Ini terkait kerusuhan di lingkungan kampus itu beberapa haru lalu. Dia menyampaikan maaf itu saat bertemu dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Kamarudin Amin pada Senin (30/7) di ruang kerjanya.
Sebagaimana diketahui, UIN Sultan Syarif Kasim Riau menggelar kegiatan “Apel Akbar dan UIN Suska Bersholawat Mewujudkan Akademisi Hebat dan Berwawasan Moderat untuk Indonesia Kuat, serta Deklarasi Setia NKRI, Anti Hoax dan Anti Radikalisme” pada tanggal 26 Juli 2018 untuk menyambut mahasiswa baru yang kemudian dirangkai dengan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2018/2019 yang dibuka pada tanggal 27 Juli 2018.
“PBAK dimaksudkan agar mahasiswa mengenal budaya akademik, dunia kemahasiswaan, menjadi civitas akademika yang berpaham keagamaan yang moderat, mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi dan berkarakter,” kata Mujahidin.
Mujahidin membantah telah terjadi tindakan kekerasan kepada panitia dari unsur mahasiswa. “Itu kesalahpahaman, saya hanya memegang bahu dan pipi Resimen Mahasiswa sebagai rasa sayang kakak terhadap adiknya, karena saya juga mantan Resimen Mahasiswa,” tutur Mujahidin.
Menanggapi hal itu Kamarudin Amin Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mengatakan mahasiswa yang dinamis perlu dilakukan pendekatan dialog dan seni tersendiri.
“Kita tidak mentolerir hal-hal yang substanstif misalkan tentang tindakan radikal, ingin menang sendiri dan memaksakan kehendak,” ucapnya.
Kamarudin berharap apa yang terjadi di UIN Suska segera selesai dan kegiatan PBAK dapat dilanjutkan kembali serta layanan akademik bagi mahasiswa baru tetap berjalan.(cr8)