Aksi Tagar Tak Termasuk Kampanye

Politik | Selasa, 28 Agustus 2018 - 15:02 WIB

Aksi Tagar Tak Termasuk Kampanye

Jaga Kondusivitas Daerah

Pro kontra aksi massa #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Sabtu (25/8) lalu di gerbang masuk Bandara SSK II ikut jadi perhatian Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman. Orang nomor datu di Riau itu meminta seluruh pihak. Yakni lapisan masyarakat, instansi pemerintah, lembaga negara dan lainnya agar mengedepankan keamanan dan ketertiban masyarakat secara utuh. Caranya dengan menjaga kondusivitas daerah supaya lebih santun dan menjunjung tinggi adab, adat istiadat budaya Melayu dalam berbagai aktivitas.

Baca Juga :Pemilu di Indonesia Paling Singkat Sekaligus Paling Rumit

“Kalau kita di Riau ini, bagaimana agar daerah kita tercinta, Riau kita ini terjaga kondusivitasnya. Aman dan tertib,” kata Gubri menjawa Riau Pos, Senin (27/8).

Mengenai kehadiran Neno Warisman sebagai salah seorang deklarator aksi #2019GantiPresiden, menurutnya sebagai tamu tentu semuanya diterima dengan baik. Namun yang jelas apapun kejadian hari itu menurutnya tak sepatutnya terjadi di Bumi Lancang Kuning. “Kita mau aman, pembangunan harus aman dan banyak hal harus berjalan baik dan lancar demi masyarakat. Kalau apa yang terjadi tentu ini tadi saya bilang, domain masalah keamanan, pihak keamanan yang bisa menilai,” sambung pria yang akrab disapa Andi Rachman tersebut.

Pada penghadangan Presideum #2019GantiPresiden, Neno Warisman oleh oknum massa yang diduga bayaran memang mendapat kecaman Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Tindak lanjutnya, pihak tetua masyarakat dan adat tersebut akan duduk bersama dengan tokoh-tokoh lainnya dijadwalkan Rabu (29/8).

“Kami akan dalami itu. Hari Rabu kami akan rapat Majelis Kerapatan Adat (MKA) menyikapi kondisi terkini, termasuk penghadangan Neno Warisman yang mestinya itu tidak terjadi,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Syahril Abubakar kemarin.

Sebelumnya Ketua MKA LAMR Datuk Al azhar mengatakan tentang dugaan adanya pengacau yang dari luar Riau memang perlu didalami. Bila benar bahwa dalam kelompok yang kontra deklarasi #2019GantiPresiden pada kejadian di sekitar Bandara SSK II itu ada orang yang bukan warga Riau, maka harus diusut dari mana mereka, siapa yang mengerahkannya, apa motif mereka, dan kenapa aparat keamanan membiarkan.

“Sebagai lembaga yang diharapkan perannya mengawal harmoni sosial yang berakar-umbi pada nilai-nilai luhur adat dan budaya Melayu di Riau, LAM Riau akan segera mempertanyakan itu kepada Polda Riau,” katanya.(byu/syn/idr/lum/wan/agm/fat/egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook