TELUK KUANTAN (RIAUPOS.CO) - HALAMAN kantor Camat Kuantan Tengah mendadak ramai didatangi masyarakat Kelurahan Sungai Jering, Rabu (27/12). Mereka dengan antusias melakukan pemungutan suara dI TPS 8 Kelurahan Sungai Jering.
Pemungutan suara itu pun ikut dipantau langsung oleh petugas KPPS Kecamatan Kuantan Tengah. Bahkan Ketua KPU Kuansing Irwan Yuhendi, Komisioner KPU Divisi Teknis Ahdanan, Komisioner KPU Wawan Ardi, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Segitu SIK MH, Sekda H Dedy Sambudi SKM MKes, dan sejumlah pejabat di Kuansing ikut hadir langsung.
Anggota kepolisian, TNI, Satpol PP dan Linmas ikut menjaga jalannya pemungutan suara. Pemilih yang datang, menunjukkan surat undangan pada petugas dan menunggu panggilan untuk pemungutan suara.
Setelah dipanggil, para pemilih yang datang melakukan pemungutan suara di bilik suara sesuai dengan pilihannya dan memasukan setiap surat suara yang sudah dicoblos ke kotak suara sesuai tanda di kotak suara.
“Hari ini bukan pemungutan dan penghitungan suara sungguhan. Tetapi ini simulasi yang kita lakukan sama seperti apa yang akan dilaksanakan dalam Pemilu 2024 mendatang,” kata Ketua KPU Kuansing Irwan Yuhendi di lokasi kegiatan simulasi.
Irwan Yuhendi menjelaskan, di simulasi, KPU melalui petugas KPPS Kecamatan Kuantan Tengah tetap memberikan model surat suara sungguhan yang akan digunakan. Surat suara abu-abu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, merah untuk DPD RI, kuning untuk DPR RI, biru untuk pemilihan anggota DPRD Riau dan hijau untuk DPRD kabupaten/kota.
KPU Kabupaten Kuantan sengaja menunjuk atau menempatkan simulasi itu di TPS yang menjadi tempat pemungutan suara nanti, yakni di TPS 8. Begitu juga dengan KPPS, PPK-nya, tempatnya di kantor camat untuk memastikan semua penyelenggara dari KPU, PPK dan KPPS nanti siap dalam pelaksanaan, melihat bagaimana teknis pelaksanaannya. Begitu pula dengan masyarakat pemilih, paham bagaimana mekanisme pemungutan suara nanti.
“Teknik ini yang harus dikuasai oleh penyelenggara, PPK, KPPS di lapangan. Dan kami berharap partisipasi masyarakat Kuansing meningkat,” papar Irwan.
Usai pemungutan dan perhitungan suara, para petugas akan langsung melakukan rekapitulasi. Hasil rekapitulasi difoto dan dimasukan dalam aplikasi sistem rekapitulasi penghitungan (Sirekap) suara yang sudah disiapkan KPU.
“Hasil resminya tetap melalui pleno PPPK dan KPU”, papar Irwan.
Sekda Kuansing H Dedy Sambung SKM MKes yang hadir mengapresiasi giat simulasi yang dilakukan KPU.
Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, Pemkab Kuansing berharap Pemilu berjalan aman dan damai. Namun bila terjadi sengketa Pemilu, Dedy menyebutkan kalau itu bagian dari sebuah demokrasi yang harus dilakukan. Dimana terkadang tidak semua pihak bisa menerima hasil Pemilu yang sudah dilakukan.
Sekda Dedy Sambudi pun menjelaskan, sebagai bentuk dukungan kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024, dari 12 kabupaten/kota di Riau, Kuansing daerah pertama yang sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD).
“Pak Bupati memiliki rasa tanggungjawab yang luar biasa terhadap penyelenggaraan Pemilu. Karena kalau tidak terselenggara Pemilu dengan baik tentu yang dirugikan adalah kita, masyarakat bukan kelompok,” ujar Dedy.(ose)
Laporan DESRIANDI CANDRA, Telukkuantan