Mengimplementasikan Pembelajaran Sastra Anak Kelas 3B Prodi PGSD

Pendidikan | Rabu, 14 Desember 2022 - 08:45 WIB

Mengimplementasikan Pembelajaran Sastra Anak Kelas 3B Prodi PGSD
Mahasiswa kelas 3B Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UIR foto bersama usai mengimplementasikan sastra anak di aula prodi tersebut, Senin (12/12/2022). (PGSD UIR FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mahasiswa kelas 3B Prodi PGSD angkatan 2021 Universitas Islam Riau (UIR) telah melakukan implementasi pembelajaran sastra anak di aula prodi tersebut, Senin (12/12).

Salah seorang mahasiswa Prodi PGSD UIR angkatan 2021 Ajeng Ayudi Ningrum kepada Riau Pos, Selasa (13/12) mengatakan, mahasiswa kelas 3B menampilkan drama yang bertemakan “Anak Yang Durhaka Pada Ibunya”. Drama ini merupakan cerita rakyat Sumatera Barat yang berjudul “Malin Kundang”. Karya sastra anak ini tampil guna untuk memenuhi penilaian mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan dosen pengampu Febrina Dafit SPd MPd.


Disebutkannya, dalam mendidik karakter anak salah satu cara membentuk karakter anak sebagai seorang pendidik dapat mengajarkan atau melakukan pembelajaran tentang sastra anak kepada peserta didik. Sastra anak adalah sastra yang berbicara tentang apa saja yang menyangkut masalah kehidupan sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dengan pengaruh yang cukup besar, karena sastra anak melalui proses membaca sendiri atau menyimak cerita yang dibacakan orang lain, menjadikan kegiatan yang positif dan meningkatkan keterampilan membaca bagi anak, sebagai sarana hiburan untuk anak-anak serta alat pendidik dalam rangka penanaman nilai-nilai, norma, perilaku, dan kepercayaan yang dialami suatu masyarakat. Bentuk sastra anak yang terdapat di Indonesia sangatlah beragam diantaranya seperti puisi, cerpen, novel, dongeng, fabel dan lain lain.

Cerita tentang Malin Kundang, katanya, karena terdapat nilai yang dapat dijadikan sebagai penanam pada peserta didik dimana  diajarkan untuk sayangilah kedua orang tua. ‘’Jangan kita melupakannya saat susah mau pun senang karena orang tua lah yang mendidik dan menjaga kita dari kecil hingga dewasa. Didalam cerita Malin Kundang pun terdapat pesan sebagai anak kita tidak boleh durhaka kepada kedua orangtua, terutama kepada ibu, karena ibulah yang telah melahirkan kita ke dunia ini,’’ papar Ajeng.(nto/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook