PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menjamurnya gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Pekanbaru sangat meresahkan masyarakat. Menyikapi ini, Dinas Sosial (Dissos) Pekanbaru kembali mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk tidak memberi gepeng sumbangan.
Pantauan Riau Pos, Selasa (29/8) di Jalan HR Soebrantas persimpangan Jalan Soekarno-Hatta banyak pengemis yang meminta-minta kepada pengendara. Beberapa di antara mereka menggunakan kemoceng dan kain lap dan melakukan pembersihan kaca kendaraan bermotor yang berhenti di traffic light tersebut.
Meskipun pengendara sudah menolak secara baik-baik agar kendaraannya tidak dibersihkan, namun pengemis tersebut tetap meminta upah dengan cara mengetuk-ngetuk kaca mobil pengemudi.
Kepala Dissos Kota Pekanbaru Dr H Idrus MAg, Selasa (29/8) mengaku pihaknya ada mendapatkan laporan dari masyarakat terkait keberadaan pengemis dengan modus pembersih kaca mobil dengan menggunakan bulu ayam ini. Untuk itu, pihaknya berencana menggelar penertiban bersama Satpol PP Kota Pekanbaru.
"Kami sudah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait keberadaan pengemis dengan modus membersihkan kaca mobil dengan menggunakan bulu ayam ini. Kalau tidak dikasih uang oleh pengendara, mereka bahkan ada yang ngotot meminta hingga akhirnya dikasih oleh pengendara yang berhenti dipersimpangan lampu merah,” ungkap Idrus kepada Riau Pos, kemarin.
Idrus mengimbau masyarakat agar tidak memberi sumbangan di jalanan. Ia menyarankan bantuan ataupun sumbangan bisa disalurkan ke Badan Amil Zakat sehingga sumbangan dapat diterima oleh masyarakat yang tepat.
"Kami kembali mengimbau kepada masyarakat, terutama pengendara agar tidak memberikan sumbangan di jalanan. Salurkanlah sumbangan itu ke lembaga zakat yang ada,” ujar Idrus.
Idrus menjelaskan, jika masyarakat tetap memberikan sumbangan kepada pengemis di jalanan, keberadaan pengemis ini tidak akan hilang. ”Kami perlu dukungan dari semua masyarakat. Kalau kita tetap memberi sumbangan kepada pengemis ini, kita sendiri yang mendidik mereka untuk malas bekerja dan tetap menjadi pengemis di jalanan. Kita lihat saja, rata-rata mereka masih berusia muda, dan badan mereka masih terlihat kuat dan sehat,” tegasnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota