PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masih maraknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Pekanbaru terus dikeluhkan oleh banyak pengendara. Pasalnya, keberadaan mereka yang melakukan aksi meminta-minta dengan cara memaksa dirasa sangat meresahkan para pengendara motor dan mobil yang melintas di jalan protokol.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Sosial (Dissos) Kota Pekanbaru memastikan terus melakukan razia terhadap gelandangan dan pengemis atau gepeng yang meresahkan masyarakat itu.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Dr H Idrus SAg tim dari Dissos Kota Pekanbaru menyasar sejumlah ruas jalan yang rawan terhadap keberadaan gepeng. Namun saat petugas melakukan razia, gepeng kerap kucing-kucingan atau menghindar saat dilakukan razia. Para gepeng beraksi meminta belas kasihan para pengendara yang melintas.
”Kita tetap melakukan razia rutin, tiga kali sehari, malam dua kali. Tapi pada saat razia, gepeng ini tidak ada. Ketika kita sudah pergi, mereka muncul. Jadi memang kita keterbatasan tenaga,” katanya, Ahad (29/10).
Karena itu, pihaknya juga bekerjasama dengan dinas terkait diantaranya Satpol PP sebagai untuk penertiban umum dan Dinas Perhubungan. ”Kami juga kerja sama dengan dishub, satpol PP. Karena untuk penertiban umum itu kan Satpol PP. Bahkan Dishub juga membantu, karena kita juga sekalian merazia Pak Ogah,” ungkapnya.
Mereka yang ditangkap dilakukan asesmen dan tidak hanya sekadar ditanya tentang asal usul mereka, namun juga menggali bakat mereka. Ia menambahkan, bahwa banyaknya gepeng di Pekanbaru karena ada yang berasal dari luar daerah seperti dari kabupaten/kota tetangga dan bahkan dari luar provinsi.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi memberikan uang kepada para gepeng yang ada di setiap badan jalan, agar mereka tak lagi kembali ke jalan. ”Salurkan saja bantuan yang ingin diberikan itu ke badan amal zakat yang ada di Kota Pekanbaru hal ini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi dan mengurangi munculnya gepeng di badan jalan,” tegasnya.(ayi)