PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Putusnya jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) berdampak kepada petani lokai di Kota Pekanbaru. Terjadi meningkatkannya permintaan sayur hasil pertanian petani lokal.
Salah seorang petani sayuran di Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai, Susilawati kepada Riau Pos, Kamis (28/12) mengatakan, akibat akses lalu lintas Sumatera Barat menuju Riau yang terputus, dirinya dan petani lokal lainnya di Kota Pekanbaru mulai kebanjiran pesanan sayuran untuk memenuhi pasokan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru.
Meksipun tidak bisa memenuhi seluruh pasokan yang diminta, namun diakuianya terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan sehingga membuat para petani lokal di Kota Pekanbaru dapat merasakan keuntungan yang jauh lebih baik dari hari biasanya.
Untuk sayuran terong sendiri biasanya ia hanya mampu menjual tak kurang dari 20 kilogram seharinya dengan harga berkisar Rp5.000 per kilogram. Namun kini harga jual di tingkat petani sudah naik menjadi Rp8.000 per kilogram.
Sedangkan untuk harga kacang panjang juga ikut mengalami kenaikan harga dari sebelumnya dari Rp3.000 per kilogram kini naik menjadi Rp5.000 per kilogram.
”Bersyukurlah ada juga keuntungan yang bisa kami rasakan sebagai petani lokal, selama ini harga jual kami selalu merosot padahal kualitas kita sama dengan daerah penghasil sayuran lainnya,” kata dia.
Dikatakan Susilawati lagi, selama dua hari terakhir ia mampu memanen sebanyak 50 kilogram sayur kacang panjang dan juga terong yang dijual kepada tengkulak dan pedagang di sejumlah pasar tradisional.
Meksipun mengalami kenaikan harga jual, namun Susilawati mengaku saat ini para petani mulai merasakan kendala cuaca di Kota Pekanbaru yang kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Belum lagi harga pupuk dan juga pembersih hama tanaman tengah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi sehingga membuat para petani kesulitan menghasilkan bahan pangan dengan kualitas yang baik.
”Ya kendalanya di pupuk sama pembersih hama lah. Karena cuaca ini kan kita tak bisa sembarang ngasih pupuk atau hama, karena kalau sudah terkena hujan, tentu tak ada manfaatnya lagi, makanya banyak tanaman yang rusak dan mati,” ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah kota Pekanbaru bisa memberikan bantuan kepada para petani lokal dalam mendapatkan pupuk serta obat pembersih hama yang terjangkau agar keuntungan dan kualitas bahan pangan yang dipanen lebih baik dan bisa membantu pangan di Kota Pekanbaru.
”Ya kami maunya pemerintah ngasih subsidi pupuk atau yang lainnya, agar hasil pertanian kami bagus dan melimpah sehingga bisa memenuhi keperluan di pasar tradisional di Kota Bertuah,” harapnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU