PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan pengendara (driver) ojek online (ojol) mendatangi salah satu perumahan mewah di Jalan Seokarno-Hatta Pekanbaru, Senin (14/11) sore. Mereka menuntut sekuriti perumahan tersebut bertanggung jawab atas dugaan penganiayaan yang dilalukannya.
Dari pukul 15.10 WIB, makin banyak pengendara ojol yang datang ke lokasi. Mereka berteriak menuntut sekuriti perumahan tersebut untuk bertanggung jawab.
"Kami hanya mau antar orderan Pak Sekuriti, bukan untuk dikerasi. Kami tidak akan pergi sebelum pelakunya keluar," teriak salah seorang driver ojol begitu kendaraan polisi tiba di lokasi.
Aksi kedatangan puluhan orang dengan jaket hijau ini dengan cepat memancing perhatian warga sekitar. Bahkan sekitar pukul 15.20 WIB, video penggerudukan tersebut sudah muncul di sejumlah akun media sosial.
Terkait aksi tersebut, Kapolsek Bukit Raya melalui Kanit Reskrim Iptu Lambok Hendriko membenarkan aksi penggerudukan tersebut.
"Benar sedang ada kejadian. Kasus ini diambil alih Polresta Pekanbaru," sebut Iptu Lambok lewat sambungan telepon.
Polisi yang tiba di lokasi sempat kesulitan mengamankan terduga pelaku penganiayaan dari lokasi. Usai diamankan, massa tidak membubarkan diri. Melainkan mereka bersama-sama menuju Mapolresta Pekanbaru.
Sekitar pukul 16.30 WIB, sebagain besar pengendara ojol yang ikut aksi sudah berada di luar pagar Mapolresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan membenarkan peristiwa tersebut. Sejumlah sekuriti sedang dimintai keterangan.
"Ini masih pengembangan. Sejumlah saksi sedang kami mintai keterangan," sebut Kasat Reskrim saat ditemui di Mapolresta Pekanbaru.
Ketika ditanya soal adanya dugaan penganiayaan terhadap pengendara ojek online, hal itu menurut Kompol Andrie baru bisa diketahui usai pemeriksaan.(end)