STEFANO Lilipaly awalnya tak masuk dalam skuad tim sepakbola Indonesia yang turun di Asian Games 2018 ini. Dia dipilih oleh pelatih Luis Milla untuk masuk dalam skuad seleksi di akhir-akhir persiapan, setelah beberapa pemain yang dicoba tak memperlihatkan perkembangan signifikan.
Bersama Alberto "Beto" Goncalves, Fanno --begitu dia dipanggil-- akhirnya terpilih menjadi dua dari tiga pemain senior yang boleh masuk dalam tim U-23 ini. Satu slot lainnya sudah diambil oleh kiper Persija Jakarta, Andritany Adhiyaksa.
Namun yang terjadi kemudian, Fanno menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia lolos ke 16 Besar sebagai juara Grup A. Bersama Beto, dia mencetak 3 gol. Selain itu, 4 assist juga dibuatnya. Fanno kemudian menjadi salah satu bintang yang bersinar terang selama babak penyisihan.
Saat menghadapi Hongkong di penyisihan terakhir, sihir Fanno juga terlihat dan membuat pelatih Hongkong, Kennerth Kar Lok, harus angkat topi kepada pemain Bali United tersebut. Maklumlah, dalam pertandingan itu Fanno mencetak satu gol dan membuat dua assist untuk dua gol lainnya yang dicetak Irfan Jaya dan Hanif Sjahbandi untuk membawa Indonesia menang 3-1.
“Pemain bernomor sepuluh itu sangat luar biasa. Dia pemain krusial bagi Indonesia. Sangat sukar menjaga pergerakannya,” kata Kenneth.
Di sisi lain, Kenneth memilih tidak memikirkan kekalahan tersebut. Sebab, Hongkong juga lolos ke babak 16 Besar dengan status salah satu peringkat ketiga terbaik.
“Kami bermain sangat baik. Namun, kami punya pemain senior yang cedera sehingga tak tampil maksimal. Kami akan melupakan kekalahan ini dan memikirkan laga melawan Uzbekistan,” kata Kenneth. (hary bk/jpc/smek)