ASIAN GAMES 2018

INASGOC Akan Gerak Cepat Atasi Masalah

Olahraga | Selasa, 21 Agustus 2018 - 22:24 WIB

INASGOC Akan Gerak Cepat Atasi Masalah
Wakil Ketua INASGOC Sjafrie Sjamsudin dan Gubernur Sumatra Selatan Alex Nurdin saat menjelaskan seputar penyelenggaraan Asian Games 2018 di venue Palembang, Senin (20/8/2018).

PALEMBANG (RIAUPOS.CO) - Beberapa masalah yang terjadi menyangkut penginapan, makan, transportasi, dan seluruh kebutuhan atlet dan ofisial lainnya, akan segera dilakukan perbaikan. Baik itu di Jakarta dan sekitarnya atau di Palembang. Beberapa kejadian diharapkan tidak menganggu jalannya pertandingan dan perlombaan di Asian Games 2018.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committe (INASGOC), Sjafrie Sjamsoeddin, kepada wartawan di Palembang, Senin (20/8/2018). Sjafrie mengaku sangat memahami keluhan-keluhan yang muncul dari beberapa kontingan terkait sering terlambatnya penjemputan atlet yang bertanding, transportasi yang tak lancar, penginapan yang melebihi kapasitas, dan lainnya.

Baca Juga :Napoleon (2)

“Kami minta maaf jika ada masalah dalam penyelenggaraan. Kami akan gerak cepat atasi masalah tersebut,” ujar Sjafrie.

Di Palembang, kontingen cabang tenis asal Indonesia memilih pindah ke hotel yang disediakan INASGOC karena memberi tempat kepada kontingen lain dari Iran dan beberapa negara lainnya yang sebelumnya tak bisa masuk Wisma Atlet di kawasan Jakabaring Sport City.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti), Rildo Ananda Anwar kemudian memuji respons cepat INASGOC. "Tidak ada masalah jika tim tenis Indonesia tidak menginap di Wisma Atlet dan mendahulukan atlet dari negara lain. Saya rasa itu keputusan yang tepat dan saya ucapkan terima kasih kepada INASGOC," kata Rildo kepada wartawan.

Menurut Rildo, PP Pelti telah mengantisipasi akan terjadinya over kuota di Wisma Atlet dengan menyiapkan wisma dan hotel untuk menampung tim tenis Indonesia. "Kami sudah menyiapkan wisma, tetapi INASGOC telah menyediakan hotel untuk menampung tim tenis Indonesia. Itu kan lebih baik dan nyaman bagi petenis Indonesia," ujar Rildo.

Safrie Sjamsudin mengakui bahwa memang terjadi beberapa persoalan, namun INASGOC langsung merespon dan mencarikan jalan keluarnya dengan cepat. "Kami selalu berusaha merespon dengan cepat semua masalah yang muncul dalam penyelenggaraan. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa membantu memperbaiki semua masalah yang ada," ujar mantan Pangdam Jaya ini.

Sementara itu Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Nurdin menanggapi kritik beberapa media atas penyelenggaraan Asian Games di Palembang. Salah satunya adalah susahnya akses masyarakat masuk ke kawasan Jakabaring Sport City saat hari pembukaan, juga di hari-hari yang lainnya. Akibatnya banyak pertandingan yang sepi penonton.

"Di malam pembukaan, memang tak semua masyarakat bisa masuk ke dalam (Jakabaring Sport City, red) karena kapasitasnya terbatas. Kami mengutamakan atlet dan semua kontingen semua negara yang bertanding di Palembang. Tapi untuk hiburan masyarakat, kami buat di Dekranasda dan di Benteng Kuto Besak," ujar Alex yang juga Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 di Palembang ini.

Tentang sepinya minat penonton karena akses masuk ke Jakabaring Sport City harus membayar Rp20.000 per orang, Alex mengatakan akan mengecek kebenarannya dan jika benar, dia akan menggratiskannya.

"Kalau nanti sepi juga, kami akan memobilisasi masyarakat dan anak sekolah untuk menjadi penonton," jelas Gubernur Sumsel dua periode tersebut.(hbk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook