Ingatan kolektif terhadap sejarah, menurutnya, merupakan kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, beradab dan bermartabat.
"Sehingga, penting untuk memperjuangkan Arsip Pidato Bung Karno di PBB dan Arsip GNB Pertama sebagai Memory of The World, yang akan ditetapkan Unesco pada tahun 2019," imbuhnya.
Di sisi lain, Duta Informasi LIPI, Rieke Diah Pitaloka, menambahkan, post-truth adalah iklim sosial politik, yakni saat emosi mengalahkan obyektivitas dan rasionalitas, serta cenderung menolak verifikasi fakta.
"Opini publik digiring sedemikian rupa melalui skenario pembohongan yang direncanakan dengan sistematis," tuturnya.
Rieke menerangkan, semua pihak harus belajar dari para tokoh politik KAA. Bagi mereka, kata dia lagi, kebenaran harus dapat diverifikasi.
"Tidak ada satu orang pun yang dapat menyangkal bahwa Dasa Sila Bandung merupakan suatu kebenaran yang dapat diverifikasi dan telah diakui sebagai Memory of The World oleh Unesco," tuntasnya. (srs)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama