JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian curhat kepada Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi. Isinya Mantan Kapolri itu merasa terganggu dengan beredarnya video yang mengaitkan namanya sebagai calon Presiden 2024.
Menurut Bursah, Tito sangat menegaskan dirinya tidak memiliki gen politik dan tidak tertarik dengan politik praktis. Apalagi itu soal capres dan pilpres.
"Intinya Pak Tito mohon kepada semua pihak siapapun, agar tidak menarik-narik namanya dalam isu-isu politik seperti itu," kata Bursah kepada JPG di Jakarta, Senin (6/1).
Bursah menuturkan, Tito saat ini ingin fokus mengabdi di Kemendagri dan memberikan yang terbaik kepada bangsa Indonesia. Sebagai pembantu Presiden Joko Widodo, Dia ingin mencurahkan seluruh perhatian untuk membantu Presiden mewujudkan Indonesia Maju.
Kepada Burzah, Tito juga menuturkan, tantangan sebagai Mendagri tidak ringan. Karena harus memastikan kebijakan Pemerintahan Daerah di seluruh Indonesia sejalan dengan kebijakan pusat, terutama dalam hal penyederhanaan izin untuk mendukung investasi. "Jadi soal ada video itu, Pak Tito merasa agak terganggu," kata Bursah.
Seperti diketahui, sebuah video beredar di media sosial, isinya pernyataan Pegiat media sosial Rudi S Kamri yang mengaitkan nama Tito dengan Capres 2024. Dalam video tersebut, Rudi mengatakan, berdasarkan Survei LSI Deny JA, Anies Baswedan adalah sosok yang paling potensial merebut tampuk kepemimpinan nasional 2024. Sementara dari kubu koalisi pemerintah, masih remang-remang.
Menurut Rudi, di kelompok penantang sangat solid karena hanya satu kandidat. Sementara di kelompok petahana, jumlahnya lebih dari satu dan belum jelas.
Ia pun menyebut ada beberapa nama potensial yang bisa dicalonkan pada Pilpres 2024 dari kubu Jokowi. Mereka di antaranya Mendagri Tito Karnavian hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ada Pak Tito, ada Pak Ganjar" ucapnya. "Ada Pak Denny Siregar, ada Pak Ade Armando, gitu ya. Kalau Pak Ade jadi presiden, wakilnya Fahira pasti. Itu akan damai Indonesia," kata Rudi berseloroh.
Dalam video itu tampak hadir pegiat media sosial lainnya seperti aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri, dan pengacara Muannas Alaidid.(fiz/jpg)
Laporan JPG, Jakarta