Laskar Penakluk Api dari Titik Equator

Lingkungan | Minggu, 18 Oktober 2015 - 13:50 WIB

Laskar Penakluk Api dari Titik Equator

Komitmen Lingkungan

Administratur PT Sari Lembah Subur (SLS) Cahyo Kurniawan didampingi Committe Development Office (Humas) PT SLS Febriansyah menambahkan, MPA adalah bagian dari program besar PT SLS yakni Aklimasi (Aksi Kepedulian Lingkungan Bersama Masyarakat dan Sari Lembah Subur). Program ini merupakan bentuk komitmen SLS pada kelangsungan lingkungan.

Baca Juga :PS Siak Juara Liga 3 Riau 

MPA sendiri dibentuk dari para pemuda tempatan sebagai ujung tombaknya. Peran pemuda tempatan dinilai penting karena merekalah yang paling mengetahui situasi di lahan masyarakat. Namun dalam hal penanganan kebakaran hutan dan lahan, tentu diperlukan pengasahan kemampuan dari yang lebih berpengalaman.

Maka pada tahun pertama terbentuknya MPA ini, targetnya adalah pembentukan organisasi, pemahaman dasar, dan skill dasar dalam pemadaman. Pada tahun kedua, ditargetkan penyempurnaan MPA dengan penambahan peralatan standar dalam pemadaman api di lapangan dan penguatan kapasitas serta skill anggotanya. Pihaknya juga memikirkan tentang kegiatan ekonomi masyarakat yang sementara ditinggalkan karena aktif di MPA.    “Tentu semua harus diantisipasi,” ujarnya.

Dengan Program Aklimasi ini, aspek lingkungan yang diperhatikan SLS tak hanya pemadaman api. Lebih jauh lagi, pencegahan secara dini sudah dilakukan. Sejak tahun 2014, PT SLS telah mendesain program jangka panjang untuk menghadapi degradasi lingkungan. Aspek ini tak hanya menyangkut karhutla di hutan dan kebun, tapi juga pembinaan di masyarakat, sekolah, dan lingkungan lain.

“Ada time frame jangka panjangnya yang sudah kami rancang,” ujar Cahyo.

Di antara program Aklimasi yang telah berjalan adalah Program Desa Sehat. Melalui program ini, dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola hidup bersih, pengelolaan sampah pedesaan dan lingkungan sehat. Pemuka masyarakat dan perangkat desa diundang ke Kantor Besar SLS untuk mendengarkan paparan dari pihak Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan. Diadakan juga lomba desa sehat. Dalam program desa sehat ini, ada juga bantuan bibit tanaman penghijauan, warung hidup dan pemberian pupuk organik di beberapa desa, misalnya Desa Mayang Sari, Pematang Tinggi, dan Tanjung Kuyo.

Program Aklimasi juga menyentuh siswa dengan adanya Program Sekolah Lestari. PT SLS meyakini bahwa mencintai lingkungan harus dipupuk sejak usia dini. Maka lewat Program Sekolah Lestari ini diharapkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan sudah ada sejak anak usia sekolah. Dalam praktiknya, para kepala sekolah SD, SMP, SMA di wilayah Kecamatan Pangkalan Lesung dan Kerumutan diundang ke Kantor Besar SLS untuk mendengarkan paparan Program Sekolah Lestari dari BLH Pelalawan. Sekolah Lestari ini tetap mengacu pada Sekolah Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup. Hanya saja, kali ini supporting-nya dari perusahaan. Dari seluruh sekolah, ada prioritas tiga sekolah dalam program ini, yakni SDN 002 Kerumutan, SMPN 3 Kerumutan, dan SMAN 1 Kerumutan.

Program lain yang masih menyangkut isu lingkungan adalah membantu petani madu sialang bekerja sama dengan WWF (World Wide Fund for Nature) Riau. Ada lagi program rehabilitasi lahan terdegradasi dan konservasi spesies lokal.

“Sebagian besar program sudah berjalan, sementara yang lainnya dalam sosialisasi atau persiapan,” ujarnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook