SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Baru-baru ini kabar terbengkalainya satu unit kendaraan dinas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti santer di jagad media sosial.
Dan kabar tersebut tidak ditampik oleh pihak terkait. Bahkan keberadaan kendaraan dinas yang memiliki kondisi yang mengkhawatirkan tidak hanya satu unit, melainkan lebih dari itu.
Demikian disampaikan oleh Kabid Aset BPKAD Kabupaten Kepulauan Meranti Wan Ramahendra kepada Riaupos.co, Jumat (11/2/2022) siang melalui panggilan telpon genggam.
"Iya satu unit mobil yang rusak itu di Tebingtinggi Barat. Pemanfaatan mobil ini di bawah Setdakab. Kondisinya memang rusak berat, karena ada yang patah. Cerita rusak berat memang tidak hanya itu. Dari data sementara saat ini ada puluhan roda dua dan empat yang sudah tidak layak," ungkapnya.
Menyikapi itu, pihaknya telah mendapat izin dari Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH untuk menggelar tahapan lelang. Sehingga seluruh OPD diminta segera mengusulkan kendaraan yang sudah masuk usia di atas tujuh tahun untuk dilelang. Begitu juga kendaraan dinas dengan fisik 30 persen.
"Saat ini sudah kita sampaikan kepada masing-masing OPD. Untuk proses penginputan batas usulan lelang hingga akhir Februari 2022 mendatang," ungkapnya.
Persiapan lelang merupakan amanat Peraturan Perundang-undangan Permendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah.
Jika data dari masing masing OPD telah diterima, maka mereka akan melakukan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Seterusnya penilaian harga wajar setiap unitnya akan ditetapkan oleh KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik).
Seperti diketahui sebelumnya sempat santer atas keberadaan satu unit kendaraan dinas Pemda Kabupaten Kepulauan Meranti yang rusak parah dan terbengkalai di Tebingtinggi Barat.
Dari informasi yang diterima, mobil merek Nissan Grand Livina warna hitam dengan nomor plat merah BM 1040 X itu hampir dua tahun terparkir bebas di samping gubuk yang sudah usang.
Namun tampak dari luar, mobil ini butuh perawatan hingga layak pakai. Hanya saja sebagian komponennya ada yang sudah rusak. Salah satunya, keempat bannya dalam kondisi kempes dan wiper mobil kaca belakang sudah patah.
Bahkan karena lama tak digunakan, di sekeliling Randis itu sudah ditumbuhi tanaman liar. Diakui warga setempat, mereka tidak mengetahui pasti siapa pengguna mobil plat merah terkait.
Sementara rumah yang berada dekat dengan mobil jarang ditempati dengan penghuninya. Cuma lampu penerangan halaman di rumah batu itu saja dibiarkan hidup terus pada siang dan malam.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi