MANTAPKAN DATA STUNTING

Pemkab Meranti Sosialisasi Si Denting

Kepulauan Meranti | Kamis, 01 Juli 2021 - 14:05 WIB

Pemkab Meranti Sosialisasi Si Denting
Rapat Koordinasi Pemantapan Manajemen Data Stunting dan Sosialisasi Aplikasi Si Denting yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Tebingtinggi Barat, Kamis (1/6/21). (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti terus berinovasi untuk menurunkan prevalensi stunting. Salah satunya dengan membangun dan mensosialisasikan Aplikasi Deteksi Dini Cegah Stunting (Si Denting).

Aplikasi berbasis Android ini disosialisasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dalam acara Rapat Koordinasi Pemantapan Manajemen Data Stunting dan Sosialisasi Aplikasi Si Denting yang dilaksanakan Kamis (1/6/21) di Aula Kantor Camat Tebingtinggi Barat.


Pengenalan aplikasi dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti selaku Koordinator Tim Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting (TKP2S) setempat, yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pembanguan Manusia (PPM) Rosita SSTP MMl, di depan pihak terkait.

Sementara itu peserta rakor dan sosialisasi terdiri dari Ahli Gizi Puskesmas Alai, Kades, bidan desa, Kader Pembangunan Manusia, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh Keluarga Berencana (KB), Pendamping Lapangan KB, penyuluh pertanian, tokoh masyarakat dan lainnya.

Kabid PPM Rosita, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa Aplikasi Si Denting ini merupakan salah satu aplikasi yang dibangun untuk mendukung komitmen Pemkab menyajikan data intervensi stunting yang akurat dan tepat.

"Kendati telah dipercaya oleh Pemprov Riau sebagai kabupaten terbaik pertama dalam Penilaian Kinerja Stunting Tingkat Provinsi Riau selama dua tahun berturut-turut (2020-2021), bukan berarti kami lantas merasa puas. Kami terus berupaya berinovasi untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sehingga, target zero stunting di Kepulauan Meranti tercapai," ujar Rosita.

Aplikasi Si Denting ini menurut Rosita, merupakan aplikasi yang digagas pembangunannya oleh Bappeda Kabupaten Kepulauan Meranti, selaku Koordinator TKP2S daerah setempat.

Gagasan membangun sistem ini, berangkat dari keinginan Pemkab Meranti dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitoring, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan konvergesi pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti dari lini paling bawah. Mulai dari keluarga, desa, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten.

"Melalui sistem Si Denting ini nantinya, pelaku konvergensi mulai dari desa, kecamatan, sampai ke tingkat kabupaten akan mudah memantau dan mengevalusi pelaksanaan konvergensi di berbagai tingkatan. Terutama kinerja pelaku konvergensi di tingkat desa. kepala desa misalnya bisa memantau kinerja kader Posyandu dan bidan desa dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan. Sekaligus bisa memantau kasus stunting di desanya setiap bulan," kata Rosita.

Secara teknis, Rosita menjelaskan jika aplikasi ini akan dijalankan bidan dan kader desa dengan cara menginput aktivitas terkait dengan perkembangan keluarga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Khususnya menyangkut indikator intervensi stunting dengan sasaran ibu hamil, bayi usia di bawah dua tahun, dan balita.

Camat Tebingtinggi Barat, Said Zamhur menyambut antusias keberadaan aplikasi tersebut. "Kami sangat mendukung dan menyambut antusias keberadaan aplikasi ini. Kami berharap dengan adanya aplikasi ini nantinya akan memudahkan bagi kami di kecamatan untuk memperoleh informasi terkait penanggulangan Stunting di Desa wilayah kerja kami," kata Said Zamhur.

Kepala Puskesmas Alai dr Moses juga menyambut menanggapi sama. "Kami merasa cukup terbantu dengan keberadaan aplikasi ini, untuk menghimpun data Stunting yang lebih akurat dari kader di lapangan.

Dukungan antusias dan bersemangat juga disampaikan oleh Tim Konvergensi Stunting Provinsi Riau, di antaranya dari Bappeda Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Tenaga Ahli Pendamping Stunting Kemendagri, dan sejumlah kabupaten dan kota lokus Stunting Provinsi Riau, yang disampaikan melalui akun social media WhatsApp Grup Riau Stunting 2020.

Kabid PPM Provinsi Riau selaku Tim Koordinasi Pencegahan dan Penurunan Stunting Provinsi Riau Heri Hermanto SHut, misalnya menyampaikan komentar, "Keren.. semoga bayi yang diukur bisa ditingkatkan.. Insya Allah mendekati 100 persen .. aamiin," ujar Heri.

TA Stunting Kemendagri Fahrurrozi menyampaikan komentar "Memang OK selalu ada kreasi aksi untuk turunkan Stunting. Terimakasih Meranti…," ujar Fahrurrozi.

"Alhamdulillah, Kami Tim Koordinasi Provinsi Riau senang melihat kabupaten/kota berpacu dalam berbagai usaha untuk menurunkan Stunting. Is the best," ujar Neng Kasmiati, Tim Konvergensi Stunting dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook