Romy Sebut Khofifah Beri Masukan

Hukum | Sabtu, 23 Maret 2019 - 09:09 WIB

Romy Sebut Khofifah Beri Masukan
Romahurmuziy. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Romahurmuziy menebar abu hangat. Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyeret Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto Kiai Asep Saifuddin Halim dalam dugaan suap pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Jatim.

Romy (sapaan akrab Romahurmuziy) menyatakan hal itu usai menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (22/3). Menurut Romy, nama Haris Hasanuddin yang ia teruskan ke Kemenag pusat tidak lepas dari aspirasi dan rekomendasi Khofifah serta Kiai Asep.

Baca Juga :Menurut Mantan Penyidik KPK Inilah Empat Kriteria Pengganti Firli Bahuri

”Dari awal saya menerima aspirasi itu (tentang sosok Haris, red) dari Kiai Asep Saifuddin Halim. Dia adalah seorang pimpinan ponpes besar di sana (Jatim), dan kemudian Ibu Khofifah Indar Parawansa,” kata Romy saat hendak menuju kendaraan tahanan KPK.

”Tetapi kan itu (meneruskan aspirasi, red) tidak kemudian menghilangkan proses seleksinya (Kanwil Kemenag Jatim, red),’’ tambah Romy lagi.

Sebelum mengungkap peran dua tokoh itu, Romy lebih dulu mengklaim bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dalam proses seleksi pengisian jabatan kakanwil kemenag Jatim.

Dia mengaku, apa yang disampaikan ke Kemenag itu hanya upaya meneruskan aspirasi yang diutarakan tokoh agama dan tokoh masyarakat Jatim.

”Yang saya lakukan adalah meneruskan aspirasi sebagai anggota DPR, sebagai ketua umum partai pada saat itu,” ungkapnya.

Menurut dia, saat proses seleksi kakanwil bergulir, banyak pihak yang menganggap dirinya sebagai corong aspirasi masyarakat ke pihak-pihak berwenang. ”Bukan hanya di kementerian agama, di lingkungan yang lain pun kalau menyampaikan (aspirasi) kan biasa.”

Romy pun mengungkapkan secara detail bagaimana Khofifah merekomendasikan Haris sebagai sosok yang tepat menjabat sebagai kakanwil kemenag Jatim. ”Sebagai gubernur terpilih pada waktu itu beliau (Khofifah) mengatakan ; kalau Mas Haris, saya sudah kenal kinerjanya, sehingga ke depan sinergi dengan pemprov itu lebih baik,” kata Romy menirukan Khofifah.

Bukan hanya pernyataan Khofifah, dia juga menirukan omongan Kiai Asep yang menyebut bahwa Haris sedang tidak menjalani hukuman disiplin sebagaimana informasi dari sejumlah pihak. ”Dia (Kiai Asep, red) mengatakan, Gus (Romy), yang namanya syarat itu tidak menjalani hukuman disiplin dalam lima tahun terakhir loh ya,” ujar Romy mengenang pernyataan Kiai Asep.

Menurut Romy, masukan dari Kiai Asep itu ingin menegaskan bahwa Haris sedang tidak menjalani hukuman disiplin ketika mengikuti proses seleksi kakanwil kemenag Jatim. ”Ini hanya penerusan aspirasi biasa dari orang-orang yang selama ini kita tahu reputasinya, kita tahu kinerjanya dan memang perlu sinergi ke depan (dengan pemprov dan masyarakat Jatim, red),” imbuh dia.

Romy mengklaim semua aspirasi itu tidak lantas disampaikan kepada panitia seleksi (pansel) jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. Dia mengaku sama sekali tidak pernah mengintervensi atau bertemu dengan anggota tim pansel.

”Proses seleksinya itu dilakukan oleh panitia seleksi yang sangat profesional, semuanya adalah guru-guru besar dari Universitas Islam Negeri se-Indonesia,” dalihnya.

Anggota DPR Komisi XI itu pun kembali mengelak ketika ditanya terkait penerimaan suap Rp300 juta yang disangkakan KPK kepada dirinya. Seperti sebelumnya, dia tidak memberikan alibi yang kuat bahwa dirinya tidak terlibat dalam dugaan jual beli jabatan di kemenag. ”Saya akan sangat kooperatif dan menjelaskan semua persoalan ini kepada KPK,” tuturnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook