Telusuri Penyimpangan Otsus Lainnya

Hukum | Jumat, 06 Juli 2018 - 14:56 WIB

Telusuri Penyimpangan Otsus Lainnya
DITAHAN KPK: Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Resmi ditahan KPK, Kamis (5/7/18) dinihari. Irwandi terkena Operasi Tangkap Tangan KPK terkait suap dana otonomi khusus Aceh. (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Terbongkarnya dugaan suap yang menyeret Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi menjadi peletup bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap tuntas indikasi penyelewengan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Bukan hanya soal bagi-bagi fee saja, indikasi penyimpangan lain juga harus diungkap.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto mengatakan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) memang penuh “lubang”. Tidak hanya di Aceh, tapi juga di Papua dan Papua Barat. Salah satu “lubang” yang kerap menjadi perbincangan adalah penggunaan dana yang tidak tepat sasaran.

Baca Juga :Polda Mulai Telisik Aset Firli dan Keluarga

“Problem tidak tepat sasaran masih menjadi polemik utama yang saban tahun dibicarakan, namun tidak ada pemecahan masalahnya,” kata Yenny kepada Jawa Pos (JPG), Kamis (5/7). Saat ini, data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dana otsus di APBN 2017 sebesar Rp19,5 triliun dan Rp21,1 triliun di tahun ini.

Yenny menerangkan, banyak faktor penyebab kenapa dana otsus tidak tepat sasaran. Antara lain, mentalitas kepala daerah  yang masih labil dilimpahi dana besar, proses perencanaan yang buruk, pengawasan yang lemah hingga informasi yang tidak sampai pada masyarakat.

“Sehingga masyarakat dibiarkan tidak tahu untuk menghindari tuntutan macam-macam dari masyarakat,” imbuh dia.

Persoalan dana otsus tidak tepat sasaran memang dirasakan masyarakat Aceh. Setidaknya, itu diungkapkan aktivis Gerakan Antikorupsi (Gerak) Aceh Mahmudin.

“Sampai saat ini, pembangunan infrastruktur di Aceh belum dirasakan masyarakat,” ujarnya saat dihubungi JPG, kemarin.

Bukan hanya itu, informasi terbaru, pihaknya menduga praktik korupsi terkait DOKA juga mengalir ke kegiatan lari maraton internasional di Aceh. Hal itu terendus dari adanya dugaan transaksi mencurigakan dalam pembelian medali untuk kegiatan yang akan dihelat di Sabang pada 29 Juli mendatang tersebut.

Event tersebut memang gencar dipromosikan Irwandi Yusuf beberapa waktu terakhir. Bukan hanya karena event tersebut berskala nasional, aktifnya Irwandi dalam kegiatan itu juga diduga lantaran adanya sosok Steffy Burase. Model cantik kelahiran Manado yang dikenal dekat dengan Irwandi itu menjadi salah satu staf tenaga ahli di event maraton Aceh.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook