Transaksi Dagang TEI 2023 Tembus Rp401,5 T

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 24 Oktober 2023 - 10:53 WIB

Transaksi Dagang TEI 2023 Tembus Rp401,5 T
MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan,

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan secara resmi telah menutup Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada Ahad (22/10), di International Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten. Namun, pameran tersebut masih akan digelar secara daring hingga 18 Desember 2023 melalui www.tradexpoindonesia.com.

Hingga hari terakhir penyelenggaraan secara offline, pihaknya membukukan transaksi dagang sebesar 25,3 miliar dolar AS atau Rp401,5 triliun. Angka ini tercatat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


‘’Alhamdulillah, di tengah melambatnya ekonomi dunia, karena kerja sama dan dukungan semua pihak, volume transaksi sementara TEI 2023 mencapai dua kali lipat dari transaksi tahun sebelumnya, yaitu tercatat sebesar 25,3 miliar dolar AS atau Rp401,5 triliun,’’ ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi, Senin (23/10).

Zulhas menjelaskan, capaian transaksi sementara TEI 2023 meliputi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan nilai sebesar 18,31 miliar dolar AS, transaksi harian sebesar 4,17 juta dolar AS, dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) sebesar 18,90 juta dolar AS.

Selain itu, terdapat transaksi investasi senilai 2,81 miliar dolar AS yaitu investasi di bidang kesehatan dan kerja sama pendidikan dengan Cina. Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, tahun ini TEI diikuti 1232 pelaku bisnis dan dikunjungi 32.966 pengunjung.

Pengunjung tersebut terdiri atas pengunjung luring sebanyak 29.873 yang 3.162 di antaranya merupakan buyer dari 114 negara serta pengunjung daring sebanyak 3.093. Ada 10 negara dengan transaksi barang dan jasa terbesar pada TEI 2023, yaitu Malaysia sebesar 6,29 miliar dolar AS dengan persentase 27,95 persen.

Lalu, India sebesar 6,23 miliar dolar AS (27,68 persen), Cina sebesar 5,58 miliar dolar AS (24,82 persen), Vietnam sebesar 811,28 juta dolar AS (3,61 persen), Belanda sebesar 696,28 juta dolar AS (3,09 persen), Mesir sebesar 591,72 juta dolar AS (3,09 persen). ‘’Filipina sebesar 526,95 juta dolar AS (2,34 persen), Amerika Serikat sebesar 423,7 juta dolar AS (1,88 persen), Jepang sebesar 330,89 juta dolar AS (1,47 persen), serta Persatuan Emirat Arab sebesar 295,84 juta dolar AS (1,31 persen),’’ jelas Zulhas.

Sementara, 10 produk dengan transaksi terbesar selama TEI 2023, antara lain batu bara sebesar 13,26 miliar dolar AS dengan persentase 58,93 persen, produk kimia dan organik sebesar 2,92 miliar dolar AS (12,98 persen), industri strategis sebesar 2,73 miliar dolar AS (12,18 persen), produk elektronik sebesar 612,32 juta dolar AS (2,72 persen).

Lalu, makanan olahan sebesar 449,88 juta dolar AS (2,00 persen), produk pertanian sebesar 407,43 juta dolar AS  (1,81 persen), kertas dan produk kertas sebesar 382,85 juta dolar AS (1,70 persen), kopi dan teh sebesar 370,39 juta dolar AS (1,65 persen), perhiasan sebesar 280,44 juta dolar AS (1,25 persen), serta produk ikan dan makanan laut sebesar 164,19 juta dolar AS (0,73 persen).

Mendag Zulhas mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan TEI 2023. Dia berharap RI mampu meningkatkan kolaborasi dan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik untuk bersama-sama meningkatkan ekspor nonmigas. Pasalnya, jika ingin menjadi negara maju, syaratnya ada produk-produk RI yang diakui dunia.

‘’Jika ekspor kita bisa menguasai dunia, barulah 2045 kita bisa menjadi negara maju. Terima kasih atas kerja sama dan konsistensinya mendukung Kemendag untuk meningkatkan ekspor negeri tercinta,’’ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.(esi)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook