PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau belum lama ini mencatat nilai tukar petani (NTP) Riau mengalami penurunan sebesar 99,60 atau turun sebesar 1,92 persen di Mei 2018 dibanding NTP April 2018 sebesar 101,55.
Kepala BPS Riau Ir Aden Gultom menjelaskan, penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,29 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen.
Tak hanya itu saja, NTP Mei 2018 sebesar 99,60 dapat diartikan bahwa petani secara umum mengalami defisit. Defisit ini terutama terjadi pada petani subsektor hortikultura sebesar 97,07 persen, subsektor peternakan sebesar 98,20 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 98,75 persen.
Sementara itu, petani di subsektor perikanan dan subsektor tanaman pangan masih mengalami surplus.
“Penurunan NTP di Provinsi Riau pada Mei 2018 terjadi di tiga dari lima subsektor penyusun NTP, dan yang terbesar terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mengalami penurunan sebesar 3,17 persen, diikuti oleh subsektor hortikultura yang mengalami penurunan sebesar 1,41 persen, dan subsektor tanaman pangan yang mengalami penurunan NTPP sebesar 0,61 persen,” kata nya.
Selain itu, subsektor peternakan dan subsektor perikanan masing-masing mengalami kenaikan NTP subsektor sebesar 1,17 persen dan 0,54 persen.
Bahkan selama Mei 2018, 5 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera mengalami penurunan NTP.(c2)