KOLOM ALENIA

Agus Sri Danardana

Seni Budaya | Minggu, 24 Januari 2016 - 09:39 WIB

Agus Sri Danardana

Setelah bercerita tentang dunia seni rupa Riau, Danardana langsung mengapresiasinya dengan memasukkan dalam salah satu program di Balai Bahasa, yakni lomba membuat poster tingkat SLTA se- Riau. Itulah untuk pertama kalinya, kata Furqon, Balai Bahasa Provinsi Riau mengadakan lomba senirupa, padahal domain yang menjadi kajian utamanya adalah bahasa dan sastra.

“Menurut saya, itu sebuah perhatian yang luar biasa karena saya tahu Pak Danardana sebenarnya terkesan memaksakan karena memang susah mencari celah senirupa masuk dalam program Balai Bahasa. Tetapi beliau mau mengupayakannya,”

Baca Juga :Balai Bahasa Provinsi Riau Ingin Terus Berkolaborasi

Gaya bergaul Danardana yang membaur dengan siapapun itulah pelan-pelan “menyadarkan” banyak orang, termasuk kalangan seniman, bahwa Balai Bahasa Provinsi Riau itu ada dan eksis. Sebab, sebelumnya banyak orang yang tidak tahu tentang eksistensi Balai Bahasa Provinsi Riau tersebut.

....

Furqon menganggap, meskipun bagi orang lain apa yang dilakukan Danardana itu hal yang biasa, tetapi baginya itu sangat luar biasa dalam ikut membangkitkan iklim kreatif di Riau. Bukan hanya dalam konteks sastra dan bahasa, tetapi juga di cabang-cabang kesenian lainnya.

Marhalim Zaini, satrawan sekaligus staf pengajar sastra dan teater di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) dan FKIP Universitas Riau (UIR) kepada Riau Pos.co (17 Januari 2016 melihata keberhasilan Danardana.

“Pak Danardana berhasil menaikkan kinerja lembaga yang dipimpinnya. Banyak hal yang sudah dilakukannya yang sebelumnya tak dilakukan oleh pimpinan Balai Bahasa Provinsi Riau sebelumnya.”  

Selain itu, sejak menggantikan Drs Agus Halim enam tahun lalu, Danardana telah menjadikan Balai Bahasa Riau sebagai lembaga yang sangat terbuka terhadap sastrawan dan budayawan Riau. Dia membuka lebar-lebar pintu kantornya untuk kegiatan apa saja sejauh itu untuk kreativitas seni, sastra, bahasa, dan kegiatan kebudayaan lainnya. Dalam hampir semua kegiatan yang dilakukan Balai Bahasa Riau, sastrawan dan budayawan Riau dirangkul dan dilibatkan.

Dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, Balai Bahasa Riau mulai dikenal masyarakat. Sebelumnya, banyak orang menganggap Balai Bahasa Riau sebagai lembaga di bawah Universitas Riau (Unri) karena tidak banyak melakukan kegiatan.

“Selama beliau memimpin, banyak karya berupa buku dan karya lainnya diterbitkan dan diselenggarakan. Ini tak pernah saya temui sebelumnya. Dan semua kegiatan itu melibatkan seniman, sastrawan, dan budayawan Riau,” ujar Marhalim.”***

Terima kasih Pak Danar. Selamat jalan. Semoga tetap berkarya dan berbinar di hati banyak orang.

TIM REDAKTUR “ALINEA” BALAI BAHASA PROVINSI RIAU

   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook