HOL sendiri menjadi informasi baru bagi sebagian penonton. Bahkan banyak pula dari mereka tidak mengetahui, keberadaan Suku Laut yang ada di kawasan Melayu. Suguhan MZ tentang Suku Laut menjadi informasi baru atau sebagai pembuka jalan bagi mereka untuk tahu lebih jauh. Bahwa orang laut hingga hari ini masih hidup dalam keterasingan. Mereka masih mengais kedirian di tengah peradaban dunia yang semakin maju.
“Saya baru tahu, baru sadar, dan tak menyangka, orang laut yang dimaksudkan dalam karya ini, sangat berjasa besar dalam dunia Melayu. Mereka ikut berjuang mengusir penjajah para Wira Melayu masa lampau seperti Raja Haji Fisabilillah,” kata salah satu penonton, Aditya usai pertunjukan malam pertama, Sabtu (28/7).
Ditambahkan Aditya, tentu banyak lagi sumber inspirasi dari peradaban Melayu yang belum terangkat ke permukaan. Masih banyak sejarah yang terabaikan untuk diangkat ke permukaan sebagai karya seni, salah satunya teater.
“Kita bisa saksikan sendiri, cukup ramai orang bersedia datang untuk menonton. Mereka bahkan mau merogoh kantong untuk membeli tiket masuk. Jayalah teater Riau,” kata Aditya yang juga seorang guru di SMA swasta.***