Pergulatan hidup, problematika dan perlawanan-perlawanan dalam diri orang-orang suku laut dalam lintasan sejarah peradaban Melayu disajikan dalam pertunjukan sebagai kolase-kolase sejarah kecil, yang terpecah-pecah, dalam kitab sejarah yang redup, dan bahkan belum dituliskan.
Sejarah Orang Laut yang juga kerap disebut Orang Selat, bahkan kerap juga disebut juga dengan Orang Lanun, mencakup berbagai suku dan kelompok masyarakat yang bermukim di pulau-pulau dan muara sungai di Kepulauan Riau-Lingga. Pulau Tujuh, Kepulauan Batam, dan pulau-pulau lepas pantai Sumatera Timur dan Semenanjung Malaya bagian Selatan.
Dulu, Orang Laut memang perompak, namun kemudian Orang Laut jugalah yang menjaga selat-selat dan mengusir bajak laut, mengawal para pedagang sampai ke pelabuhan-pelabuhan kerajaan. Bahkan Orang Laut-lah yang berperan mendukung hegemoni kerajaan-kerajaan di Selat Malaka.
“Ketika Kerajaan Melaka jatuh, Orang Laut tetap setia mendukung keturunan kerajaan sampai mendirikan Kerajaan Johor,” paparnya.
Diburu Para Penikmat
Suguhan produksi Hikayat Orang Laut menjadi tontonan alternatif yang menyenangkan. Terutama bagi masyarakat Kota Pekanbaru sekitarnya. Terbukti, cukup ramai penonton yang hadir ke gedung teater tertutup Anjung Seni Idrus Tintin. Mereka menjadi saksi utama atas peristiwa tersebut dan memberikan apresiasi yang tinggi. Palingtidak, sebagai sebuah seni pertunjukan, teater-puisi menjadi salah satu pilihan yang juga diminati masyarakat.