KETUA Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al azhar berujar, “Tenas Effendy adalah sosok yang peduli pada pelestarian serta kesinambungan dengan semangat pendidikan”. Almarhum ibarat ‘telaga’ luas yang airnya menghapus dahaga pengetahuan dan mampu membangkitkan semangat untuk berjuang mengembalikan semua yang pernah hilang. Semangat untuk membangun peradaban baru menuju kejayaan baru bangsa-bangsa Melayu.
Buah pikirannya telah dituang dalam berbagai karya dengan berbagai gagasan bergeliga. Tidak kurang dari 127 buku telah terdata sepanjang proses kreatif yang dijalaninya dengan keikhlasan. Ratusan makalahnya terdedah pula di bentangan Asia Tenggara dalam seminar-seminar bergengsi dan semua itu mengarah pada pemikiran sebagai sosok yang gelisah menyaksikan perkembangan budaya Melayu mutakhir. Ia pun memposisikan diri sebagai pelestari warisan budaya, terutama di Riau.
Tak heran kemudian, melalui karya-karya Tenas Effendy, dalam perhelatan Mengenang Tenas Effendy sejak beberapa pekan belakangan ini menjadi perbincangan di berbagai kalangan baik di Riau, bahkan tokoh-tokoh dari beberapa negara Asean seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan lainnya. Perbincangan itu diteroka pula dalam berbagai perspektif. Bahkan pada Jumat (26/2) malam, digelar pula dialog bertajuk “Memaknakan Tenas Effendy, Menjemput Masyarakat Ekonomi Asean” (MEA) di Anjung Seni Idrus Tintin. Hadir sebagai pembicara Plt Gubernur Riau Arsyad Juliandirachman, Zainal Abidin Borhan yang juga budayawan Malaysia, Mohd Noh Daipi asal Singapura dan Peneliti Ekonomi Indonesia Bisri Effendi, serta Ketua Harian LAM Riau, Al azhar.
Karya-karyanya telah diterbitkan dalam berbagai buku seperti Tunjuk Ajar Melayu dengan pola petatah-petitih, makalah-makalah, lukisan, ukiran Melayu, dan banyak lagi yang tentu saja tak lekang ditelan zaman.
Karena tugas mulia yang diembannya sepanjang usia itulah maka taklah salah jika ia senatiasa dikenang dan dielu-elukan. Ia mewariskan pemikiran intelektualnya untuk semua generasi agar semua orang bersedia melanjutkan tugas itu demi Melayu yang bermarwah dan bermartabat di depan cermin dunia.
Maka, dalam dua pekan belakangan ini, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, bersama dengan instansi lainnya, menggelar perhelatan serba Tenas Effendy untuk mengenangnya. Bermacam ragam kegiatan mulai dari pameran karya buku Tenas Effendy, peresmian bilik Melayu Tenas Effendy, seminar dan kolokium, dialog interaktif dan pentas teater atas karya almarhum.