Prof H Tabrani Rab, Penerima Anugerah Sagang Kencana 2015
Kecintaan Tabrani Rab terhadap Riau dan juga budayanya begitu mendalam. Mendarah daging. Menjadikan dirinya sendiri karakter yang menghidupkan budaya. Suka membaca, menulis dan terus berpikir akan kemajuan daerah. Ucapan, tulisan dan aksi-aksinya membuat orang harus mengakui, orang tua ini layak disandingkan dengan sejumlah nama besar seperti Soeman Hs, Sutardji Calzoum Bachri dalam pengabdianya di bidang kebudayaan.
PERJUANGAN Tabrani yang tidak pernah berhenti kendati kesehatan fisik memaksanya untuk segagah dulu. Seperti dijelaskan sang anak, dr Susiana Tabrani MPd. Tabrani seperti dilahirkan untuk berkarya dan berpikir untuk mengangkat harkat dan martabat Melayu. Itu sudah terlihat sejak masih berstatus mahasiswa kedokteran puluhan tahun silam.‘’Kadang kita yang merupakan orang-orang terdekatnya dibuat tidak bisa memahami. Karena begitu besar dedikasinya. Karya nyata, tulisan dan pikirannya memperlihatkan bahwa apa yang dilakukannya tidak dibuat-buat. Karya dan pemikiran-pemikirannya itu semacam sudah bersenyawa dengan badannya. Seperti karakter dia memang dihidupkan untuk budaya dan mendukung kemajuan,’’ sebut Susiana saat berbincang di Universitas Abdurrab, kemarin.
Susiana mengenal ayahnya sebagai pribadi yang mampu merangkai karakter Melayu dan filosofinya dengan dunia sains, sosial, dan budaya. Gabungan dari berbagai elemen ini mampu menghasilkan buah pikiran dan karya yang unik, yang menurutnya menjadikan pembeda Tabrani Rab dengan budayawan atau tokoh masyarakat Riau lainnya.
Susiana menyebutkan, sang ayah yang ditangkap dan direkamnya lewat percakapan, tulisan dan karya-karyanya, berpikir luas dan jauh ke depan. Tabrani tidak mengistilahkan Melayu hanya Riau. Terbaca dari aksi dan kariernya, Tabrani selalu menginginkan orang-orang Melayu terangkat harkat dan martabatnya.