PENABALAN RIDA K LIAMSI SEBAGAI DATUK SERI LELA BUDAYA

Agar Melayu Tetap Bertapak di Tengah Gemuruh Zaman

Seni Budaya | Kamis, 17 Maret 2016 - 19:30 WIB

 Agar Melayu Tetap Bertapak di Tengah Gemuruh Zaman
Pemasangan Selempang oleh Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman kepada H Rida K Liamsi Datuk Seri Lela Budaya

Sebagai penerima gelar, Rida berhak memakai gelar adat sesuai dengan sifat keperluannya dan berhak mendapatkan tata cara adat. Adapun kewajibannya adalah meningkatkan harkat, martabat dan pelestarian adat budaya Melayu Riau.

Menyampaikan saran, nasihat dan pertimbangan untuk kemajuan LAM Riau khususnya dan masyarakat adat Melayu Riau umumnya. Selain itu juga dibacakan pencabutan gelar, di mana bisa dilakukan  apabila  penyandang gelar tidak amanah akan hak dan tangungjawabnya.

Baca Juga :Gelar Adat Jadi Bentuk Pengakuan Atas Prestasi yang Diraih

Pjs Ketua Umum MKA LAM Riau H OK Nizami Jamil memberikan tepuk tepung tawar

‘’Tahniah  dan selamat bagi Rida K Liamsiatas gelar yang diterima, Demi mendukung pencapaian Visi Riau 2020,mewujudkan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu dan Rida sudah mendahului hal ini,’’ kata Plt Gubri dalam sambutannya.

Betapa Hebatnya Orang-orang Melayu

‘’Esa hilang dua terbilang, patah tumbuh hilang berganti, tak kan Melayu hilang di bumi.’’ Demikianlah filosofi terkenal di alam Melayu yang berkali-kali disampaikan Rida dalam sambutannya. Katanya, filosofi yang diikrarkan oleh Laksamana Hang Tuah itu adalah merupakan inti dari sikap enterpreneurship, inti dari sikap bangsa yang tetap sanggup menghadapi cabaran zaman, yaitu sikap mandiri, kreatif dan visioner.

‘’Mari kita renungkan filosofi itu dan kita bayangkan betapa hebatnya orang Melayu itu, subhanallah,’’ ucapnya dalam nada haru sekaligus bangga.

Rida berterima kasih kepada pihak LAM Riau yang memercayainya mendapat gelar kehormatan tersebut. Katanya, dia hanyalah seorang Melayu, yang kalau bukan karena kehendak Yang Maha Kuasa, tidak juga mampu melakukan apa-apa.Gelar kehormatan yang diberikan, katanya, adalah untuk semua, untuk orang-orang Melayu yang masih terus berjuang dalam menegakkan harkat martabat dan eksistensi kemelayuan di tengah-tengah cabaran dan perubahan tantangan hidup.

‘’Sebagaimana rumpun lainnya, kita hidup di tengah-tengah zaman yang terus berubah dan terus berhadapan dengan cabaran. Perubahan dan cabaran ini sangat cepat dan pesatnya karena didorong dan digerakkan oleh fungsi teknologi informasi yang mengubah segalanya dalam sekelip mata termasuk nilai kehidupan yang azazi dan mulia,’’ujarnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook