HARI PUISI INDONESIA

Puisi Miftachur Rozak

Seni Budaya | Senin, 06 April 2020 - 10:18 WIB

Puisi Miftachur Rozak

HUJAN DI PELUPUK
MALAM I

serupa sayatan violin clasik
yang menyentuh dinding batin
hingga malam menjelma ekstasi
terbuai dalam timangan keridu diksi

dan malam membacakan puisi
dari gemericik air mata langit
juga riuh gemuruh katak diskusi
sampai menggenang di lesung bumi


Jombang, 2019

HUJAN DI PELUPUK
MALAM II

hujan datang
setengah sembilan malam

di altar rumah: riuh gemuruh
menerjang sedap malam,
mengundang katak-katak bunyikan kendang
dari rongga-rongga: lagu kegirangan

di sebuah kubangan
kebun bunga taman-taman

di bahawah jembatan
enceng gondok terapung
dalam sunyi sungai

di ladang-ladang
tumbuh ilalang dan bercumbu belalang-belalang

dan di pelupuk malam
puisi merebahkan tubuhnya dari rinai hujan

Jombang, 2020


Pelangi Datang Terlambat

katamu, melukis pelangi itu mudah,
semudah mentari berpendar
pada sela hujan yang hampir purna;
semudah pelangi berloncatan
dari sungai-sungai sampai bibir pantai;
dan semudah hujan turun
dari kelopak matamu.

kini pelangi datang terlambat,
tersebab hujan kau timbun
di kelopak matamu,
dan engkau redupkan cahaya
dari pendar membiaskan air mata.

Jombang, 2020

Kepada Rembulan

bulan, jangan lupa datang malam ini
ajaklah gemintang
agar engkau tak nampak sendiri.

bulan, jangan berteduh di malam sunyi
sebab, aku siapkan kertas dan pena
:untuk menulis puisi.

bulan, padamu aku berpesan.

Jombang, 2020


Senandung Kepergian

satu jam lalu:
mentari merekah dari kuncup timur
sendawa terkhir terdengar
dari balik pintu rumah
sembari sematkan salam pada nenek
engkau ayunkan sepedah tuamu
dengan sajadah lusuh
terpanggul pundak kiri

tak ada yang menyangka pada salam
tersirat selamat jalan
untuk anak cucu

senyum rekahmu
ke majlis tarekat tertuju
terbesit rindu pada yang esa
wajahmu purnama sempurna
siap menghadap menggulut sukma
lepas raga setelah sujud dhuha

Jombang, 2019


Membuang Luka

tergenggam lentik jemari
membungkus nestapa beranjak pergi
berlari di sela pendar mentari
hingga menepi suatu pantai

jauh-jauh kubuang nestapa
titipkan ombak memecah nada
membawa nestapa jauh berlayar
menaburkan luka di laut tersebar

Jombang, 2019









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook