PAJAK TIDAK MAKSIMAL

Kejar Rp4,3 T Sisa Target PAD

Riau | Kamis, 31 Agustus 2017 - 12:46 WIB

Kejar Rp4,3 T Sisa Target PAD

(RIAUPOS.CO) - Semester pertama 2017, Pemprov Riau sudah mengantongi pendapatan daerah senilai Rp4,5 triliun atau 51,20 persen dari target Rp8,8 triliun yang dipatok secara keseluruhan. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau masih harus bertungkus lumus mencari pendapatan daerah sebesar Rp4,3 triliun lagi. DPRD menilai pajak tidak digarap maksimal oleh Bapenda.

Menurut data dan informasi dari OPD terkait perihal pendapatan daerah tahun ini, dari beberapa sektor pendapatan yang ditargetkan, sekarang realisasi sudah mencapai separuhnya. Informasi tersebut disampaikan Kepala Bapenda Riau Indra Putrayana, Rabu (30/8)  pagi di kantornya, didampingi Kabid Pajak Silahuddin MK dan Kabid Retribusi Ispan Sutan Syahputra.    

Baca Juga :Bapenda Berhasil Kumpulkan Pajak Rp776 M

Dikatakannya, seluruh optimalisasi dalam mendorong pendapatan daerah terus dilakukan. Inovasi juga dilaksanakan Pemprov Riau agar pendapatan bisa terus digenjot sesuai target.

“Dalam mencapai target, memang kita harus mendorong bersama untuk mendongkrak pendapatan. Ada 33 UPT dan UP di seluruh Riau yang terus bergerak cepat menghimpun pendapatan,” kata Indra Putrayana.

17 Unit Pelayanan Teknis (UPT) dan 16 Unit Pelayanan (UP) sekarang diakui Indra memang belum bisa menjangkau seluruh daerah. Karena adanya kendala aksesibilitas, maka semua langkah dan upaya akan terus dilakukan, salah satunya penggunaan informasi dan teknologi (IT) dalam mempermudah wajib pajak.

Dijelaskan Kepala Bapenda Riau, untuk pendapatan daerah tahun ini ditarget Rp8,8 triliun dengan angka realisasi Rp4,5 triliun atau 51,20 persen. Kemudian pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan Rp3,7 triliun dan angka capaian hingga kini sebesar Rp1,6 triliun atau 45,40 persen.

 “Juga di dalamnya ada dana perimbangan, DAU, DAK dan pendapatan lain yang sah. Untuk pendapatan lain sah juga terus kita genjot dalam upaya mengejar target ini,” terangnya.

Target untuk dana perimbangan sebesar Rp5,1 triliun dengan realisasi Rp2,8 triliun atau 55,44 persen. Kemudian dana alokasi umum ditarget Rp1,4 triliun dengan realisasi Rp911,7 miliar atau 63,56 persen. Dana alokasi khusus ditarget Rp1,6 triliun dengan realisasi Rp879,1 miliar atau 52,13 persen.

Sementara untuk pendapatan lain sah ditarget Rp2,9 miliar dengan realisasi Rp976 juta atau 32,81 persen. Dalam langkah inovasi, sekarang Bapenda terus bersinergi dengan berbagai pihak. Salah satunya meminta dukungan perbankan seperti Bank Riau-Kepri agar bisa mengoptimalkan pajak.

"Melalui sistem transfer otomatis, memang ada tawaran bank-bank pemerintah. Ini yang kita lakukan sekarang untuk menyiapkan langkah-langkah menggenjot PAD. Termasuk sinergi bersama dealer dan perusahaan,” ungkapnya.

Untuk pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balek nama kendaraan bermotor (BBNKB), dijelaskan Indra, sekarang ditarget senilai Rp1,7 triliun. Dengan rincian PKB senilai Rp922 miliar dengan angka realisasi sebesar Rp591,4 miliar atau ada Rp330 miliar belum terpenuhi.

Kemudian untuk BBNKB senilai Rp828 miliar, realisasi sekarang senilai Rp481,2 miliar dengan target yang belum tercapai pada angka Rp347,6 miliar.

“Jadi melalui kerja sama bersama dealer, maka kita bisa rumuskan kebijakan yang sejalan dalam meraup pajak kendaraan ini,” kata Indra.

Bapenda Riau yang ditemui Riau Pos kemarin memang menunggu pertemuan bersama belasan dealer di Pekanbaru. Sekitar 15 dealer baik kendaraan roda dua maupun roda empat diajak bertemu sebagai upaya menggenjot pendapatan dari PKB dan BBNKB. Melalui pertemuan tersebut diharapkan Kepala Bapenda apa-apa yang kendala di lapangan bisa dicarikan solusi bersama.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook