Pasien Covid-19 Meninggal Tembus 4.014 Orang

Riau | Selasa, 21 September 2021 - 11:23 WIB

Pasien Covid-19 Meninggal Tembus 4.014 Orang
Prosesi pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal di Tempat Pemakaman Umum Tengku Mahmud Palas, Kota Pekanbaru. (DOK RIAU POS)

Beberapa event juga dipastikan akan dilaksanakan dengan prokes ketat. Pelaksanaan PON di Papua akan dilakukan dengan 25 persen penonton dengan syarat 2 kali vaksin, baik vaksin pertama maupun kedua. Platrom PeduliLindungi juga akan diintegrasikan.

Selain PON, Airlangga juga menyebut akan ada event internasional yakni Super Bike yang akan digelar November mendatang di Lombok. ‘’Pulau Lombok akan didorong akselerasi vaksinasinya. Ini bapak Presiden meminta pada Oktober nanti akan diputuskan terkait dengan jumlah penonton yang bisa menyaksikan,’’ jelas Airlangga.


Dari sisi kasus aktif, wilayah luar Jawa Bali berkontribusi 61,95 persen dari total kasus nasional. Airlangga memerinci, dari tanggal 9-19 September, kasus aktif Sumatera tercatat turun 80,52 persen. Kemudian, Nusa Tenggara mencatat penurunan kasus 86,75 persen dan Kalimantan turun 81,48 persen. Sementara, untuk wilayah Sulawesi sejak tanggal 9-17 September tercatat turun 81,13 persen dan untuk wilayah Maluku-Papua tercatat turun 87,7 persen.

Meski pandemi mulai terkendali, Airlangga mengingatkan masih ada risiko peningkatan kasus yang disebabkan oleh peningkatan mobilitas. Dari sisi evaluasi pelaksanaan PPKM luar Jawa-Bali selama dua pekan ke belakang, Airlangga menyebut terjadi perbaikan level asesmen. Di tengkat kab/kota, level 4 berhasil turun dari 8 kab/kota menjadi 7 kab/kota.

Level asesmen 3 juga turun dari 218 kab/kota menjadi 112 kab/kota. Sementara level asesmen 2 dari 118 kab/kota menjadi 249 kab/kota, serta level asesmen 1 menjadi 18 kab/kota.

Sudah 125,7 Juta Dosis Vaksin yang Disuntikkan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan dilakukan survei serum prevalensi. Survei ini dilakukan untuk mengetahui berapa orang yang sudah tertular dan berapa titer antibodinya. Survei ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, WHO, serta universitas.

Dengan adanya data ini, pemerintah bisa menetapkan kebijakan apa yang digunakan. "Kebijakan ke depan akan berbasis data," ucapnya.

Budi berharap dalam dua bulan ke depan, survei dapat dilakukan di 100 kabupaten/kota di 34 provinsi. Sementara untuk vaksinasi sudah 125,7 juta dosis yang disuntikan. Saat ini kecepatan imunisasi Covid-19 sudah mencapai 10 juta suntikan perminggu.

"Kita sudah menjangkau 35 persen dari populasi atau 75 juta orang sudah mendapatkan dosis pertama," ujar Budi. Sementara yang sudah mendapatkan suntikan kedua vaksin Covid-19 baru 45 juta.

"Arahan presiden kita harus kejar agar suntikan di tiap provinsi lebih dari 20 persen dari target populasinya," ungkap Budi.

Sejauh ini masih Lampung dan Sumatera Barat masih belum mencapai 20 persen penyuntikan vaksin Covid-19. Dia juga diminta presiden agar pada Oktober nanti, 70 persen populasi target vaksinasi Covid-19 di setiap ibu kota provinsi sudah disuntik. Hingga kemarin, Kemenkes sudah terima 190 juta dosis vaksin Covid-19. Dari jumlah itu, 169 juta dosis didistribusikan ke provinsi, kota, dan kabupaten. Lalu 125 juta dosis sudah disuntikan.

Budi memprediksi bahwa stok vaksin di daerah ada 44 juta. "Pekan ini, kami akan kirimkan 15 juta dosis lagi," tuturnya.

Budi meminta agar stok vaksin yang ada segera diberikan kepada masyarakat. Kemarin, Indonesia kembali kedatangan vaksin dari Sinovac. Jumlahnya mencapai 5 juta dosis.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa ke depan Indonesia akan terus mendapatkan vaksin Covid-19. Adanya vaksin ini untuk meningkatkan kekebalan komunitas. "Vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan," ucapnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Kementerian Kesehatan harus segera mengecek langsung daerah yang kekurangan dan  membutuhkan vaksin untuk disuplai, sehingga target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah segera terpenuhi. Menurutnya, Kemenkes juga harus terus membangun kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya pemberian vaksin dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Guna mewujudkan kondisi kekebalan kelompok dan memutus perkembangan dan penularan Covid-19 di tanah air," tuturnya.

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Kemenkes untuk terus mengamankan stok vaksin Covid-19 yang ada, sekaligus mendistribusikannya secara merata ke daerah-daerah yang kekurangan vaksin. Di samping itu, masyarakat perlu diajak untuk turut menyukseskan program vaksinasi nasional.

Terpisah, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah untuk memprioritaskan vaksinasi kepada pedagang pasar tradisional. Sebab, pedagang pasar tradisional hampir setiap hari selalu berada dalam kerumunan. Kondisi itu membuat para pedagang menjadi kelompok rentan tertular Covid-19.

Pedagang pasar tradisional  setiap hari melayani pembeli. Mereka selalu berada di pusaran kerumunan. "Maka, saya menilai mereka merupakan kelompok yang perlu mendapat prioritas vaksinasi," kata LaNyalla. Menurut Senator asal Jawa Timur itu, vaksinasi akan semakin mempercepat penciptaan kekebalan tubuh komunal atau herd immunity yang menjadi program utama pemerintah di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Dia mengingatkan kepada para kepala daerah agar vaksinasi menyasar kelompok-kelompok yang potensial terlibat kerumunan seperti pasar tradisional. "Agar roda ekonomi melalui perdagangan bergerak terus," ujar dia.

LaNyalla pun mendesak kepala daerah agar mencapai target vaksinasi. Pasalnya, pemerintah telah mewanti-wanti jika vaksinasi tidak mencapai target maka, PPKM akan diperpanjang terus. Hal itu tentu sangat berpengaruh terhadap percepatan pemulihan ekonomi. Menurut LaNyalla, vaksinasi akan berdampak positif pada hampir seluruh sektor sendi-sendi kehidupan masyarakat. Tak hanya dari aspek kesehatan belaka, program vaksinasi juga berkaitan erat dengan pergerakan ketahanan ekonomi nasional.(sol/lyn/lum/tau/dee/wan/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook